Seberapa Aman Naik Pesawat di Tengah Pandemi?

Ilustrasi, penumpang pesawat di Bandara. (ist)

(KANALACEH.COM) – Maskapai mulai memulihkan penerbangan yang ditunda karena penyebaran pandemi covid-19 sejalan dengan upaya pemerintah di sejumlah negara, yang melonggarkan pembatasan perjalanan untuk memulai kembali kegiatan ekonomi,

Bisnis ini memang berjalan lambat karena banyak calon penumpang yang khawatir terjebak di kabin selama jangka waktu cukup lama dengan kemungkinan penularan dari orang asing.

Seperti yang dilansir dari Bloomberg pada Senin (22/6), terdapat sejumlah risiko penularan yang tidak dapat diabaikan di dalam pesawat.

Apakah virus corona menyebar di pesawat terbang?

Saat ini memang masih relatif sedikit penelitian yang dipublikasikan tentang penyebaran virus pada maskapai penerbangan. Namun, dari sebuah penyelidikan penerbangan pada 2 Maret dari Inggris ke Vietnam memungkinkan satu penumpang menularkan virus ke 14 penumpang termasuk awak kabin. Dua belas penumpang ini duduk dekat dengan penumpang terinfeksi.

International Air Transport Association atau kelompok maskapai penerbangan juga menjelaskan dari hasil survei informal terhadap 18 maskapai besar mengidentifikasi empat kasus dalam tiga bulan pertama kasus dugaan transmisi dalam penerbangan dari penumpang ke kru, dan empat lagi di mana satu pilot menjadi penyebar virus kepada yang lainnya. IATA menyebutkan kelompok maskapai penerbangan ini mewakili 14 persen dari lalu lintas udara global selama periode tersebut.

Apa yang bisa membuat terbang berisiko?

Orang yang terinfeksi Covid-19 berasal dari cairan yang dikeluarkan dari hidung dan mulut. Penularan secara langsung dapat ditransmisikan kepada seseorang yang dekat atau dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian mulut, hidung atau mata.

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Banda Aceh memutuskan untuk memperketat protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Hal itu dilakukan karena mulai terjadi penularan lokal di Ibukota Provinsi Aceh ini. “Setelah mendengar masukan dari seluruh unsur Forkopimda dan pemaparan dari kepala SKPK terkait, kita putuskan untuk memperketat lagi protokol kesehatan Covid-19,” kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman usai memimpin rapat Forkopimda di pendopo, Senin 22 Juni 2020. Protokol kesehatan dimaksud antara lain memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menyemprot disinfektan, hingga rapid test dan PCR. “Akan kita terapkan secara ketat di semua tempat mulai dari kantor pemerintahan, masjid, warkop, pasar, terminal, hingga pelabuhan untuk memutus rantai penyebaran virus,” katanya. Aminullah juga mengatakan Perwal wajib masker akan ditegakkan lagi. “Kita intensifkan razia masker mulai dalam minggu ini. Tak ada tawar-menawar lagi, di perbatasan yang tak pakai masker harus ‘balik kanan’ (dilarang masuk kota). Begitu juga di kawasan ramai pengunjung di dalam kota seperti pantai Ulee Lheue, wajib pakai masker,” kata dia. Sementara bagi pemilik usaha seperti warkop, pusat perbelanjaan, restoran, dan hotel, wali kota mewanti-wanti agar menerapkan protokol kesehatan dengan sungguh-sungguh. “Jika tidak patuh, izin usahanya akan kita cabut. Kita tidak boleh main-main lagi karena grafik kasus Corona semakin naik,” ujarnya. Di tempat yang sama, Kadinkes Banda Aceh Media Yulizar mengatakan per Minggu 21 Juni 2020, tercatat sudah delapan kasus positif Corona di Banda Aceh. Selengkapnya klik di www.kanalaceh.com atau swipe story #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #ruangisolasi #rsuza #aminullah #walikota #ancaman #cegahcorona #warkop #cabutsuratizin #protokolkesehatan

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Apa yang membuat terbang berisiko sama dengan bentuk transportasi lain?

Karena jaraknya yang dekat dengan orang lain dan bersamaan dengan area sentuhan umum. Bandara juga bisa berisiko karena penumpang menunggu dalam antrian, check-in untuk penerbangan, mengunjungi ritel, dan menggunakan fasilitas umum seperti kamar mandi.

Bagaimana dengan penularan melalui udara?

Virus corona juga dapat ditransmisikan melalui partikel yang lebih kecil dan dikeluarkan dari hidung dan mulut mereka yang dikenal sebagai aerosol. Partikel ini dapat mengambang untuk sementara waktu di udara dan dihirup. Industri dirgantara mengatakan ventilasi pesawat modern harus mengurangi risiko penyebaran semacam ini. Umumnya udara di pesawat merupakan campuran 50-50 udara luar steril dan resirkulasi udara kabin yang telah disaring.

Menurut Airbus SE dan Boeing Co., semua pesawat mereka dilengkapi dengan filter HEPA, yang menangkap partikel sekecil virus.

Meski begitu, aliran udara ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tata letak kursi dan kabin serta seberapa penuh pesawat. Juga, sistem ventilasi ini mungkin tidak sepenuhnya beroperasi ketika pesawat diparkir.

Apa yang dilakukan maskapai penerbangan untuk mengurangi risiko?

Maskapai penerbangan membersihkan pesawat lebih sering dan menyeluruh, dan menerapkan sistem cashless. Mereka menggunakan check-in online dan otomatisasi bagasi. Sejumlah maskapai tidak lagi menyajikan makanan dan minuman.

Penumpang pun diminta untuk tidak mengantri ke toilet dan sebagai gantinya menekan bel panggilan dan menunggu izin untuk melakukannya. Di Amerika Serikat JetBlue Airways Corp. dan Delta Air Lines Inc. sendiri telah berjanji untuk mengosongkan ruang di antara penumpang kendati operator lain jika memungkinkan membatasi jumlah penumpang di setiap penerbangan.

Sebagian besar maskapai penerbangan Eropa enggan berkomitmen untuk membiarkan kursi tengah kosong. Hal itu karena masalah efektifitas dan akan membuat penerbangan terlalu mahal untuk dijalankan.

Apa yang dilakukan bandara? 

Di Bandara Heathrow London, penumpang wajib mengenakan masker wajah dan akan petunjuk di seluruh bandara yang memberitahu orang-orang untuk menjaga jarak yang aman.

Pembersih tangan tersedia secara luas di lebih dari 600 kios di seluruh bandara dan pemantauan suhu sedang dicoba.

Organisasi Penerbangan Sipil Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa baru-baru ini mengeluarkan pedoman perjalanan aman yang menyarankan bandara untuk melangkah lebih jauh. Rekomendasi termasuk memperkenalkan teknologi bebas kontak di bagasi, keberangkatan dan outlet ritel.

Badan itu menganjurkan jarak 1 meter (3 kaki) harus dijaga di sepanjang bandara dan proses naik pesawat harus direvisi untuk menghindari antrian. Kamar mandi, katanya, harus dialihkan ke peralatan bebas-sentuhan, dan carousel bagasi khusus harus ada untuk kedatangan dari daerah-daerah berisiko tinggi. [bisnis]

Related posts