Rokok Kretek Penyumbang Terbesar Garis Kemiskinan di Aceh

ilustrasi.

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menyatakan jumlah penduduk miskin di Provinsi Aceh pada Maret 2020 mencapai 814 ribu orang atau 14,99 persen, rokok kretek filter menjadi penyumbang terbesar terhadap garis kemiskinan.

“Penduduk miskin bertambah sebanyak lima ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2019 yang jumlahnya 809 ribu orang atau 15,01 persen,” kata Kepala BPS Aceh Ihsanurijal seperti dilansir laman Antara, Rabu (15/7)

Dia menjelaskan, pada Maret 2020, rokok kretek filter menjadi penyumbang terbesar terhadap garis kemiskinan yakni 10,54 persen di perkotaan dan 11,32 persen di perdesaan. Komoditas berikutnya ialah ikan tongkol, tuna atau cakalang sebanyak 5,29 persen di perkotaan dan 5,49 persen di perdesaan.

Kemudian, kata dia, untuk komoditas bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar terhadap garis kemiskinan seperti biaya perumahan yaitu 6,45 persen di perkotaan dan 5,03 persen di perdesaan.

“Berikutnya yaitu bensin, yakni 3,62 persen di perkotaan dan 3,78 persen di perdesaan, dan listrik yaitu 3,09 persen di perkotaan dan 1,87 persen di perdesaan,” katanya.

Selain itu, kata dia, selama periode September 2019 – Maret 2020, persentase penduduk miskin di Aceh yakni daerah perdesaan mengalami penurunan, sedangkan di perkotaan mengalami kenaikan.

“Di perkotaan persentase penduduk miskin naik sebesar 0,37 poin atau dari 9,47 persen menjadi 9,84 persen, sedangkan di daerah perdesaan turun 0,22 poin atau dari 17,68 persen menjadi 17,46 persen,” katanya.

Dia menjelaskan, jumlah penduduk miskin di Aceh terjadi berfluktuatif. Katanya, pada Maret 2017 jumlah penduduk miskin berjumlah 872,61 ribu orang, kemudian turun menjadi 829,80 ribu orang pada September 2017.

Selanjutnya, terjadi kenaikan pada Maret 2018 yang menjadi 839,50 orang. Kemudian pada September 2018 turun menjadi 831,50 ribu orang, turun pada Maret 2019 menjadi 819,44 ribu orang, dan turun kembali pada September 2019 hingga menjadi 809,76 ribu orang.

Walaupun pada Maret 2020 secara persentase mengalami penurunan, jumlah penduduk miskin di Aceh mengalami kenaikan sebesar lima ribu orang yaitu menjadi 814,91 ribu orang, katanya.

“Namun apabila dibandingkan dengan Maret tahun sebelumnya, terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak empat ribu orang lebih,” katanya. []

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Kasus pasien positif corona di Aceh meningkat tajam. Hari ini, Rabu, 15 Juli 2020, warga yang terkonfirmasi positif mencapai 27 orang. Sebagian merupakan tenaga medis di rumah sakit di Banda Aceh. Sehingga secara kumulatif pasien positif corona di Aceh sudah 137 orang. Jumlah tersebut merupakan yang terbanyak dalam satu hari yang terjadi di Aceh. Sebelumnya pada pertengahan Juni lalu, ada 13 pasien yang terkonfirmasi positif. Adapun 27 pasien tersebut berasal dari Aceh Besar 17 orang, Bireuen 1, Banda Aceh 7, Lhokseumawe 1, dan luar daerah 1. Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Endang Mutiawati membenarkan adanya penambahan 27 kasus. Kata Endang, satu diantaranya dokter di Instalasi Gawat Darurat, satu dokter yang yang sedang ikut program pendidikan dokter spesialis (PPDS) paru dan satu perawat di rumah sakit pelat merah tersebut. “Iya benar ada penambahan. Di RSUZA dua dokter dan satu perawat,” kata Endang saat dikonfirmasi. Selengkapnya klik disini www.kanalaceh.com atau swipe story #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #corona #kasuscorona #imbascorona #positif #antisipasi #psbb #meningkat #melonjak

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts