Tenaga Medis di Subulussalam Dihujat, Polisi Perketat Keamanan di Rumah Sakit

Kapolres Subulussalam AKBP Qori Wicaksono. (Kanal Aceh/Satria Tumangger)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Tenaga medis yang menangani pasien virus corona (Covid-19) di Kota Subulussalam, mendapat hujatan dan fitnah dari warga di sana, sehingga pihak kepolisian terpaksa menempatkan personil di setiap fasilitas kesehatan.

Kapolres Subulussalam AKBP Qori Wicaksono mengatakan, hujatan itu dilakukan wargnet melalui media sosial. Mereka menghujat dengan kata-kata kasar dan membuat postingan seruan untuk melukai tenaga medis.

Qori menjelaskan, warga tersebut menuduh pihak rumah sakit dan tenaga medis membuat rekayasa terkait hasil swab pasien corona.

“Isinya hujatan dan tuduhan kepada tenaga medis, tuduhan bahwa hasil swab Covid-19 positif adalah rekayasa. Kemudian membuat seruan di media sosial untuk melukai tenaga medis,” kata Qori saat dikonfirmasi, Sabtu (22/8).

Mendapat tekanan dari warga, sejumlah tenaga medis di Subulussalam akhirnya membuat surat pernyataan dan meminta perlindungan jaminan keamanan kepada pihak kepolisian. Namun hingga saat ini belum ada laporan terkait kasus ujaran kebencian yang ditujukan kepada tenaga medis itu.

“Hanya beberapa tenaga medis saja membuat surat pernyataan bersama meminta perlindungan dan jaminan keamanan ke Polres,” kata Qori.

Pihaknya sudah melakukan patroli cyber untuk menelusuri akun-akun yang melakukan ujaran kebencian yang bersifat provokatif. Tapi postingan yang menyudutkan tenaga medis itu sudah di hapus oleh pemilik akun.

Meski demikian, pihaknya tetap menempatkan anggota polisi di sejumlah puskesmas dan rumah sakit untuk menjamin tenaga medis bekerja dengan aman tanpa gangguan warga.

“Postingan di facebook tersebut sekarang sudah tidak bisa kami temukan lagi. Mungkin sudah dihapus. Kami dari Polres sudah tempatkan anggota di rumah sakit, dan di tempat lainnya untuk jaminan keamanan tenaga medis,” katanya. [Rands]

Related posts