Banda Aceh (KANALACEH.COM) – 21 hari operasi Yustisi yang digelar Polda Aceh, sudah menindak sebanyak 66.352 pelanggar protokol kesehatan di jalan.
Dari data yang diperoleh, ada sekitar 61.221 pelanggar yang hanya diberikan teguran lisan. Kemudian, 5.131 pelanggar yang diberikan teguran tertulis.
Dari jumlah pelanggar itu, denda yang terkumpul akibat melanggar protokol kesehatan di seluruh Aceh mencapai Rp 5,9 juta. Sasaran penindakan operasi Yustisi yaitu terminal, bandara, restoran, tempat ibadah, pasar dan pusat perbelanjaan.
“Selama periode 14 September – 04 Oktober, pelanggar secara keseluruhan 66.352 dengan denda Rp 5,9 juta,” kata Kepala Biro Operasi Polda Aceh Kombes Pol Agus Sartijo kepada wartawan, Senin (5/10).
Dalam operasi yustisi ini juga melibatkan personel gabungan dari TNI dan satpol PP. “Operasi yustisi protokol kesehatan ini dilakukan untuk mencegah COVID-19 di Provinsi Aceh,” kata Agus.
Agus menjelaskan, saat ini beberapa daerah di luar Aceh sudah melaksanakan operasi yustisi protokol kesehatan. Oleh karena itu, Aceh juga menerapkan hal yang sama dengan harapan masyarakat bisa lebih patuh.
“Saat ini di Aceh sudah ada peraturan wali kota atau aturan lainnya di sejumlah kabupaten tentang protokol kesehatan di kalangan masyarakat. Jadi, setidaknya sudah ada aturan sebelum dilakukan operasi yustisi,” ujarnya.
Dalam operasi tersebut Polda Aceh juga membawa maskot polisi yang menggunakan masker di jalanan, untuk memberikan edukasi kepada pengendara dan masyarakat.
“Maskot itu untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” ujarnya.
Sejauh ini jumlah kasus terkonfirmasi virus corona di Aceh meningkat. Data secara kumulatif, Minggu, 4 Oktober 2020, sudah ada 4.992 kasus. Dengan rincian, 3012 sembuh, 1786 di rawat di rumah sakit rujukan dan 194 meninggal dunia. [Randi]
