Noza Band Aceh Singkil Tetap Eksis di Tengah Pandemi Covid-19

Aceh Singkil (KANALACEH.COM) – Tak bisa dipungkiri industri musik Indonesia tengah mengalami kelesuan luar biasa akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. Meskipun begitu, hal ini tak membuat Noza Band berpangku tangan semata.

Band yang digawangi Shapry (Vocalis), Anto (Gitar), Satria (Bass) dan Rizky (Drummer) ini justru membuktikan eksistensi dan produktivitas lewat karyanya.

Grup band asal Aceh Singkil ini semakin menunjukkan eksistensinya dengan merilis single baru berjudul Teman Hidupku.

Lagu ini menceritakan tentang kisah kehidupan Anto (Gitaris) yang telah memiliki teman hidup (seorang isteri dan dua putri).

“Video clipnya bisa disaksikan di kanal youtubenya Noza Band,” kata Anto bersama anak-anak Noza Band saat menjadi bintang tamu di salah satu Radio swasta di Rimo, Aceh Singkil pada Sabtu (5 Juni 2021) malam.

Anto menyebut, ini bukan single terakhirnya. Noza Band akan kembali merilis single dalam kurun waktu yang belum dapat ditentukan.

Di kanal youtubenya Noza Band, kini pengunjung dapat menonton penampilan Noza menyanyikan cover lagu dari grup band ternama.

“Kedepan apabila alat dokumentasi sudah memadai, dimanapun kami manggung akan direkam lalu diunggah di kanal youtube,” ungkap Anto

Dengan harapan, penggemar tidak ketinggalan aktivitas manggung Noza Band. Cukup nonton di youtube.

Menurut Anto, band yang dibentuk sejak 2016 dan sudah beberapa kali ganti nama dan bongkar pasang personel, telah mengeluarkan beberapa single.

“Dulu namanya pernah silver band. Udah berapa lagu, banyak si. Tapi ya gitu, egak diseriusin buat direkam dibuat video clip seperti sekarang,”

Namun karena keterbatasan alat dokumentasi, dan dirasa tidak populer, lagu-lagu tersebut ditinggalkan.

“Apalagi dulu genrenya metal, jadi kurang relevan dengan genre musik Noza saat ini yakni pop perspektif,” ungkap Anto yang juga merupakan pengusaha warnet.

Kendati demikian, pandemi Covid-19 diakuinya sangat mempengarungi jadwal manggungnya saat ini.

Kegiatan yang menciptakan keramaian sudah sejak tahun 2020 hingga sekarang dilarang oleh pemerintah. Konser musik, hajatan dan hiburan lain yang menampilkan keramaian konser band, ditiadakan.

Anto menyebut, jadwal manggung Noza Band saat ini lebih banyak di kafe-kafe. Dengan catatan pada saat acara, protokol kesehatan (Protkes) diterapkan dengan ketat.

Wajib memakai masker, tempat duduk berjarak, dan mencuci tangan menjadi keniscayaan apabila tidak ingin dibubarkan oleh petugas.

“Kalau main di kafe juga gak lama mainnya, apalagi saat ini telah keluar peraturan gubernur kalau jam 10 malam udah harus close order,” bebernya.

“Bahkan sebelum pandemi ini, Noza Band biasa tampil di acara festifal musik dan acara akbar seperti Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Aceh Singkil,” timpal Shapry.

Selain memberikan hiburan kepada masyarakat, tak lupa grup band yang mengaku Noah Band sebagai kiblatnya ini juga menunjukkan kepeduliannya terhadap anak yatim piatu di sekitar.

Tepatnya pada bulan puasa kemarin, Noza Band melakukan konser jalanan bertajuk galang dana untuk anak yatim piatu yang dibuat di pinggir jalan jalur dua Rimo Kecamatan Gunung Meriah.

“Pas waktu ngabuburit manggung, alhamdulillah terkumpul sampai Rp 11 juta. Itu kami salurkan ke anak yatim piatu saat berbuka puasa bersama,” kata Anto.

Menjaga eksistensi di panggung hiburan saat pandemi Covid-19 akan terus dilakukan oleh Noza Band.

Meski pandemi Covid-19 tidak tahu kapan usainya, para punggawa Noza Band mengajak para seniman musik agar tetap memberikan hiburan kepada masyarakat dengan karyanya. (Kdfi)

Related posts