Hp Jurnalis Serambi Dipukul Polisi Berpakaian Preman Hingga Pecah Saat Liput Demo di DPRA

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Polisi berpakaian preman melakukan tindakan kekerasan kepada seorang jurnalis Serambi Indonesia saat meliput demo kenaikan harga BBM di depan gedung DPR Aceh, yang berujung handphone milik jurnalis tersebut pecah.

Jurnalis Serambi Indonesia tersebut bernama Indra Wijaya. Ia mengatakan, saat itu ia tengah merekam aksi polisi yang menarik dan memukul massa aksi. Namun, saat itu tiba-tiba seorang intel memukul handphone miliknya hingga terjatuh dan pecah.

Bahkan dalam melakukan liputan, ia sudah menggunakan atribut seperti id card dan kartu pengenal.

“Saya sudah bilang saya wartawan, saya juga lengkap pakai id card, tapi hp saya tetap dipukul hingga layarnya pecah,” kata Indra Wijaya.

Baca: Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM di DPRA Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Atas aksi tak terpuji oknum polisi itu, layar Handphone milik Indra Wijaya pecah dan tidak bisa digunakan.

Sebelumnya, aksi demo menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR Aceh berlangsung ricuh. Aparat kepolisian yang berpakaian lengkap mendorong mundur massa aksi dari mahasiswa UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Pantauan dilokasi, kericuhan itu berawal saat seribuan massa ingin masuk ke dalam gedung DPR Aceh. Namun, di dalan pagar dijaga ketat oleh aparat kepolisian.

Massa juga sempat berdialog dengan polisi dengan maksud untuk menyampaikan aspirasi ke dalam gedung DPR Aceh. Namun, tidak ditanggapi oleh aparat.

Lalu massa mencoba menerobos brigade pagar betis polisi dengan cara ingin merobohkan pagar gedung DPR Aceh. Massa yang tidak terima dihalangi untuk masuk, melempar polisi dengan botol air mineral.

Sehingga aksi tersebut membuat polisi mengarahkan dan menembakkan mobil water canon dan gas air mata untuk membubarkan aksi. Massa yang kecewa lalu membakar papan bunga yang tersusun di depan gedung DPR Aceh dan merusak mobil polisi yang terparkir.

Related posts