Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh akan menerbitkan aturan larangan bagi kios-kios untuk menjual gas subsidi LPG 3 kilo di seluruh Aceh.
Aturan itu dibuat merespon keluhan masyarakat terkait harga gas subsidi di kios-kios yang mencapai 2 kali lipat dari harga eceran tertinggi (HET), sementara pangkalan juga kerap kehabisan stok.
Hingga saat ini, harga gas subsidi 3 kilo di Kota Banda Aceh mencapai Rp 36 ribu hingga Rp 40 ribu di kios-kios. Sementara harga eceran di pangkalan Rp 18 ribu.
BACA: Hiswana Migas Geram! Masih Temukan Kios Jual Gas LPG 3 Kg Rp40 Ribu di Banda Aceh
Kasie Pembinaan Usaha Hilir ESDM Aceh, Euis Yessika mengatakan, seharusnya gas subsidi tidak diperbolehkan untuk dijual di kios, karena akan menimbulkan kesenjangan harga.
“Lpg 3 kilo subsidi ini tidak boleh dijual oleh kios, karena batasannya sampai pangkalan. Ini masih kita bahas (aturan) dan akan kita tetapkan agar kios ini tidak boleh jual lagi,” kata Euis saat melakukan sidak di salah satu pangkalan Gas Lpg 3 kilo di Banda Aceh, Kamis (23/2).
Begitupun, pihaknya tetap mengawasi pangkalan-pangkalan nakal yang masih menjual gas subsidi ke kios-kios. Sejauh ini, warung yang menjual gas subsidi nekat membuka segel penutup tabung, agar saat di sidak tidak diketahui pangkalan yang jadi penyuplai.
“Itu waktu kita turun (sidak), segelnya di buka. Seandainya segel tidak dibuka kita bisa tahu dari pangkalan mana yang diambilnya. Jadi kita bisa selidiki,” ucapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh, Kompol Fadillah Aditya Pratama yang ikut dalam sidak tersebut mengimbau agar pihak pangkalan dan kios untuk tidak main-main soal harga gas subsidi, sebab aturan harga sudah ditetapkan.
“Tentunya kita akan ikut mengawasi. Soal kenaikan harga ini itu di kios yang bermain atau pangkalan yang bermain? nah ini jangan macam-macam ini ada aturannya,” katanya.
