MPU Aceh Minta Pemerintah Optimalkan Patroli WH

Patroli WH di kawaan Ulee Lheue, Banda Aceh. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM0 – Melihat dinamika pelaksanaan Syariat Islam di Aceh saat ini, khususnya di kalangan remaja Aceh menjadi perhatian dan kekhawatiran semua pihak.

Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk. H. Faisal Ali mengharapkan agar semua elemen dapat berkontribusi maksimal dalam menjalankan pelaksanaan Syariat Islam di Aceh.

Pihaknya hingga saat ini terus berupaya agar nilai-nilai Syariat Islam terus dipertahankan. Salah satunya dengan selalu mengeluarkan taushiyah kepada masyarakat melalui khutbah-khutbah jumat.

“Memang surat edaran ya selalu kita buat, taushiyah, anjuran kepada khatib-khatib. Tetapi sekarang masyarakat kita ini, anjuran, seruan, himbauan itu nampaknya tidak begitu signifikan lagi mempengaruhi perilaku-perilaku mereka,” sebutnya.

Abu Faisal juga menyarankan agar patroli Polisi Wilayatul Hisbah dijalankan lagi sebagaimana yang pernah dioperasionalkan dulunya dalam pengawasan penerapan Syariat Islam di Aceh.

“Kita ingin memperkuat patroli WH dengan cara-cara yang persuasif, misalnya WH ini setiap saat keliling kota untuk memberi tahu tidak boleh ini, tidak boleh itu,” tegas Abu Faisal.

Dirinya juga berharap agar Peraturan Gubernur yang telah ada perlu ditinjau kembali, Abu Faisal mencontohkan pergub Aceh terkait larangan nongkrong di warung kopi hingga tengah malam.

Hal senada disahuti Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk. H. Hasbi Albayuni. Menurutnya WH perlu penambahan operasional dalam mengawal Syariat Islam.

“Operasional mereka itu sangat minim, terutama untuk mobil-mobil patroli, mungkin mobil-mobil pemerintah yang sempat viral tempo hari itu bisa dipinjam pakai,” tambah Abi Hasbi.

Tambah Abi Hasbi, ibarat mobil ambulans yang banyak dari sumbangan pribadi-pribadi, maka untuk mobil patroli WH bisa saja diterapkan hal serupa. Dirinya juga berharap agar “Pageu Gampong” dan Tim Amar Ma’ruf Nahi Munkar kembali dihidupkan.

Related posts