Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Belakangan ini, pengendara yang melintasi Jalan STA Mahmudsyah, Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh atau persisnya di jalan dari jembatan Pante Pirak menuju simpang Kodim kerap menemui Polisi Lalu Lintas melakukan Razia hunting.
Meskipun tujuannya adalah untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut, masyarakat pun merasa terganggu dan meresahkan oleh kehadiran yang intensif dari petugas kepolisian.
Sebab, jalan tersebut merupakan kawasan padat pengendara dan pertemuan dua jalur dari Pasar Aceh dan Pante Pirak menuju Simpang Kodim.
Baca: Ditlantas Polda Aceh akan Maksimalkan Penerapan Kawasan Tertib Lalu Lintas
Sementara Polisi yang hunting menggunakan sepeda motor sering mengejar para pelanggar lalu lintas, umumnya mereka yang tidak menggunakan helm.
Sehingga rawan mengakibatkan kecelakaan lalu lintas di kawasan tersebut.
Respons masyarakat terhadap razia ini terbilang beragam. Sebagian besar warga mengaku merasa cemas dan tidak nyaman dengan peningkatan kehadiran polisi di sekitar jalur tersebut, yang hadir secara tiba-tiba.
Seorang pengendara, Hendra Zulfikar (34) mengaku kehadiran polisi lalu lintas yang lalu lalang di kawasan itu kerap membuat kemacetan. Apalagi saat memberhentikan pengendara yang melanggar lalu lintas di badan jalan.
“Itukan jalan padat pengendara. Apalagi saya sering lewat situ di jam sibuk, banyak polisi yang mencari pelanggar menggunakan sepeda motor, terus diberhentikan di badan jalan tiba-tiba,”
“Harusnya kalau memang ada pengendara yang melanggar, polisi lalu lintas bisa menggunakan cara lain, bukan mengejar lalu memberhentikan tiba-tiba pelanggar di badan jalan di jalur kawasan padat kendaraan,” katanya, Sabtu (26/8/2023).
Ia berharap pihak terkait bisa melakukan Razia hunting yang lebih elok tanpa mengganggu pengendara lain.
