Sejumlah daerah di Pidie Jaya Mulai Masuki Masa Panen Padi

Petani Aceh Utara tanam padi sebelum Ramadhan
(Ist)

Pidie Jaya (KANALACEH.COM) – Sejumlah daerah di Aceh mulai memasuki musin panen padi, diantaranya di Kecamatan Meureudu dan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya.

Hasil yang dicapai tergolong normal dan harga jual gabah kering panen (GKP) Rp6.300-Rp6.500 per-kilogram.

Dijadwalkan, pertengahan November tahun ini mereka kembali menggarap lahan untuk musim tanam rendengan (MTR) 2023/2024.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distanpang) Pidie Jaya, drh Muzakkir Muhammad menyampaikan, dari sekitar 1.500 hektare luas tanam, ditaksir sekitar 300 hektare diantaranya sudah dan sedang berlangsung panen.

Meureudu meliputi Gampong Masjid Tuha, Rhieng Blang, Rhieng Mancang dan Rhieng Krueng. Sementara Trienggadeng tersebar di beberapa desa dalam Kemukiman Pangwa.

Muzakkir mengatakan, sebagian petani Meureudu dan Trienggadeng sedang panen. Diakui, hanya sebagian petani di wilayah yang patuh terhadap jadwal.

Meureudu, kawasan yang dinilai serentak alah Kemukiman Meureudu Dalam (Masjid Tuha, Rhieng Blang, Rhieng Mancang, Rhieng Krueng, Meuraksa, Beurawang dan Meunasah Lhok). Sementara Trienggadeng adalah Kemukiman Pangwa dan beberapa desa seputar Keude Trienggadeng.

Sementara itu, Kabid Produksi Distanpang, Safri Sallam menyebutkan, terbatasnya luas tanam di Meureudu karena beberapa alasan. Antara lain, akibat ketidak serentakan turun ke sawah. Kendati jauh-jauh hari jadwalnya sudah disepakati pada rapat turun ke sawah di tingkat kecamatan, tapi petani mengulur-ngulur waktu dan itu lazim setiap tahun.

Karena jadwalnya melor, sebut Safri, seharusnya padi gadu Agustus atau paling lambat September 2023 panen. Tapi kenyataan di lapangan, pertengahan Oktober ini sedang panen itu pun hanya baru sebagian.

Dengan demikian, otomatis jadwal musim tanam rendengan (MTR) atau disebut pade thon praktis bergeser.

“Sedihnya, sudah jadwalnya melor centang perenang lagi,” timpal Safri.

Kecamatan lainnya seperti Ulim, Meurahdua dan Bandardua saat ini umumnya tanaman padi sedang mengeluarkan malai dan diperkirakan 1,5 bulan lagi panen.

Ada juga kecamatan yang tidak tanam padi pada MTG yaitu Panteraja karena alasan tak cukup air. Seorang petani menyebutkan, fenomena itulah yang membuat warga berebutan beli beras pada Pasar Murah yang digelar pekan lalu.

Adi, salah seorang pedagang pengumpul di Masjid Tuha Meureudu menjawab Rakyat Aceh mengatakan, sejak sepekan terakhir ia membeli gabah Rp 6.500/kg. Harga tersebut bisa jadi akan menurun, jika cuaca diguyur hujan.

“Kalau saat panen diguyur huja, ya harganya jelas akan turun lagiu,” sebut Adi yang mengaku setiap panen menampung gabah petani Meureudu dan sekitarnya. []

Related posts