Bervakansi Sambil Menambah Pengetahuan di Taman Rusa Aceh Besar

Taman Rusa Aceh Besar. (net)

Aceh Besar (KANALACEH.COM) – Sejak resmi dibuka belasan tahun lalu, arena rekreasi Taman Rusa telah menjadi primadona lokasi tujuan wisata di Aceh Besar.

Terletak di Desa Lam Tanjong, Kecamatan Sibreh, Taman Rusa bisa dijangkau sekitar 20 menit berkendara dari pusat ibukota Provinsi Aceh, Banda Aceh.

Ada beberapa wahana bermain di taman seluas sekitar 5 hektar ini seperti kolam renang, kolam bebek, kolam pancing, flying fox, area bersepeda, dan berbagai wahana lainnya.

Di sana juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti kafe, pondok-pondok untuk bersantai, mushala, dan toilet.

Namun, ikon yang menarik pengunjung untuk melancong ke Taman Rusa adalah koleksi satwa yang terdapat di sana.

Masuk ke area wisata ini pengunjung cukup membayar Rp20 ribu saja. Sesaat menjejak kaki di muka pintu Taman Rusa, pengunjung langsung disambut wahana bermain anak.

Satu akuarium besar menampung ikan aligator yang didatangkan langsung dari Amerika, turut berada di sana. Hewan dengan bentuk mulut panjang menyerupai buaya ini, punya daya pikat yang membuat pengunjung tak bisa untuk tidak mendekat melihatnya.

Sekitar 30 meter dari pintu ke arah kanan taman, terdapat kebun binatang dengan beragam jenis satwa, di antaranya; ular, landak, buaya, kuda, kera, beruang, harimau, berbagai spesies burung, dan rusa macam jenis.

Taman Rusa Aceh Besar. (net)

Menariknya, satwa-satwa yang berada di dalam kandang itu oleh pengelola taman diterakan papan informasi mengenai satwa seperti klasifikasi ilmiah, penyebaran, makanan, reproduksi, habitat dan deskripsi tentang satwa tersebut.

“Bagus kali tempat ini. Sambil berwisata kita juga dapat pengetahuan tentang hewan-hewan langka,” kata seorang pengunjung Ridia Safitri, awal Desember 2023.

Puas berkeliling melihat koleksi kebun binatang di Taman Rusa, pengunjung bisa bersantai di pondok-pondok yang banyak terdapat di sana. Suasana alam pedesaan terasa kental di lokasi wisata tersebut.
Hawa sejuk menggelayut di setiap sudut Taman Rusa lantaran lokasi ini banyak ditumbuhi pohon dan bunga.

Di samping itu, spot menarik lainnya di tempat wisata ini banyak terdapat replika patung binatang dan bangunan ikon dunia seperti menara Eiffel dan kincir angin. Tak ayal, pengunjung ramai mengabadikan diri berfoto dengan latar replika tersebut.

“Pada waktu akhir pekan dan hari libur lainnya tempat ini ramai dikunjungi wisatawan. Bukan hanya dari Aceh Besar dan Banda Aceh saja, tapi dari luar daerah juga ada,” kata seorang pekerja di Taman Rusa, Ridwan.

Menurutnya, wisatawan yang datang ke Taman Rusa lebih dominan adalah keluarga. Sebab, selain memamerkan ragam koleksi satwa langka yang dilindungi, tempat ini juga terdapat arena bermain air yang digandrungi anak-anak.

Di sana juga tersedia wahana kereta api mini yang siap membawa pelancong berkeliling taman. Namun, jika mau sedikit berolahraga, pengunjung bisa menyewa sepeda santai untuk mengitari kawasan wisata itu.

Objek wisata Taman Rusa ini cocok dijadikan tempat bervakansi melepas penat sembari memperkaya diri dengan pengetahuan terkait satwa.

Belakangan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh gencar mengajak wisatawan berkunjung ke tempat-tempat wisata yang berbasis ekowisata. Pengembangan ekowisata di berbagai tempat di Aceh pun terus digalakkan.

Selain itu, menurut Kepala Disbudpar Aceh Almuniza Kamal, untuk menggerakkan program tersebut, pihaknya juga telah banyak menggelar pelatihan untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkecimpung di sektor ekowisata.

Dia yakin pengembangan destinasi wisata baru yang berbasis ekowisata ini, akan menambah daya jual kepariwisataan Aceh di mata nasional maupun internasional.

Namun, kunci pengembangan wisata tersebut, tutur Almuniza, hanya bisa dilakukan lewat kolaborasi, inovasi, dan adaptasi tanpa meninggalkan kearifan lokal.

“Berbicara soal ekowisata ini berbicara soal bagaimana kita membuat konsep jangka panjang. tanpa itu kita agak sulit menjual potensi wisata di Aceh. Harus ada standar-standar yang bisa meminimalisasi risiko,” katanya.

Related posts