BLANGPIDIE (KANALACEH.COM) – Ratusan hektare sawah produktif di dua Gampong Krueng Panto dan Blang Makmur kecamatan Kuala Batee kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sudah hampir 8 tahun
tidak bisa ditanami padi akibat irigasi rusak. Sabtu (03-02-2024)
Kondisi tersebut sangat dikeluhkan petani namun hingga hari ini tidak kunjung diperbaiki oleh pemerintah.
Sawah-sawah tersebut kini sudah beralih fungsi. Sebelumnya para petani di daerah itu menanam padi. Kini ada yang menanam jagung cabai dan ada yang dibiarkan terbengkalai.
Sawah yang semula sangat produktif tersebut, sudah hampir 8 tahun tidak bisa digunakan untuk persawahan karena air tidak tersedia.
Selama ini suplai air untuk mengairi sawah tersebut berasal dari irigasi induk Krueng Panto. Namun dalam 8 tahun terakhir, saluran irigasi di daerah tersebut tidak berfungsi karena adanya kerusakan yang sangat parah.
Kondisi tersebut membuat para petani meradang karena sudah 8 musim tidak bisa menanam padi.
“Tidak bisa bersawah dek, kering sawahnya tidak ada airnya. Tapi itu, saluran irigasi rusak hingga kini tidak diperbaiki, susah kali lah dek”. Kata Keuchik Krueng Panto Mahdani
Dani menyebutkan, Saat ini masyarakat tidak ada lagi menunaikan zakat padi lantaran warga setempat tidak ada lagi yang tanam padi.
Padahal sebelumnya Pj bupati dan unsur pimpinan dan anggota DPRK Abdya sudah turun ke irigasi tersebut. Namun hingga saat ini tidak ada tindakan dan membantu para petani.
” Kurang lebih 200 hektare sawah tidak bisa dialiri air, kerusakan itu sudah berlangsung lama sejak 2017 hingga kini belum tersentuh perbaikan”. (*)