Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Hiswana Migas Aceh meminta agar pemilik warkop ataupun café di Banda Aceh untuk tidak menggunakan gas subsidi dalam menjalankan usahanya. Hal itu agar penyaluran gas subsidi yang diperuntukkan ke warga tidak mampu bisa terpenuhi.
Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Noerdin mengatakan, diduga masih banyak café maupun warkop yang masih menggunakan gas subsidi. Padahal penghasilan dari warkop tersebut sudah bisa di bilang tidak layak lagi menggunakan gas subsidi.
“Kalau indikasi itu masih banyak kemungkinan artinya seperti café sekarang menjamur. Itu mereka tidak berhak mendapat subsidi, itu kan pemerintah sudah merekomendasikan bahwa tabung gas 5 kg itu, secara nilai rupiahnya kan ini ekonomis,” kata Nahrawi usai melakukan sidak bersama Pertamina dan Dinas ESDM Aceh ke sejumlah pangkalan gas di Banda Aceh, Kamis, 10 Oktober 2024.
Ia berharap ada kesadaran bagi pelaku usaha tersebut untuk menghentikan penggunaan gas subsidi. Ia juga mengimbau pemilik warkop tidak lagi pakai gas subsidi.
“Kesadaran inilah yang kita minta. Saya mengimbau semua café tidak menggunakan gas subsidi, coba lihat penghasilan warkop saat ini, luar biasa, puluhan juta kenapa menggunakan gas subsidi?,” katanya.
Sementara itu Sales Area Manager Aceh Pertamina Patra Niaga, Surya Suganda menyebutkan, pihaknya bersama Hiswana Migas dan Dinas ESDM Aceh terus melakukan monitoring dan pengawasan terkait distribusi gas subsidi agar tepat sasaran.
“Kita bersama-sama tetap melakukan monitoring dan pengawasan agar distribusi gas LPG 3 kg ini bisa tepat sasaran,” katanya.
Khusus di Banda Aceh, kata dia, gas 3 kg setiap hari disalurkan sebanyak 1500 tabung di 118 pangkalan. Sehingga dengan jumlah itu, dia yakin tidak ada kelangkaan.
“Artinya ini sudah sangat banyak, jadi apa yang disampaikan soal kelangkaan itu tidak ada,” katanya.