SINGKIL – Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah menyatakan konflik antarumat beragama yang terjadi di Aceh Singkil harus segera diakhiri dan jangan sampai merembet menjadi perang saudara.
“Hendaknya ini yang terakhir. Jangan pernah terulang lagi. Dan kita jadikan peristiwa ini sebagai pedoman untuk kita membina toleransi dan membangun Singkil, membangun Aceh sebagaimana amanah MoU Helsinki,” kata Gubernur Zaini di rumah duka almarhum Samsul (25), korban yang meninggal akibat bentrokan antarwarga di Desa Dunggaran, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil, Selasa (13/10/2015).
Rumah duka yang dikunjungi Gubernur Zaini bersama rombongan itu berada di Desa Bulohseuma, Kecamatan Suro, Aceh Singkil.
Di rumah itu, Gubernur Zaini menyalami ayah dan ibu korban, lalu menyampaikan sambutan singkat untuk menyejukkan hati keluarga. Gubernur juga menyerahkan santunan Rp 10 juta kepada keluarga korban. Ayah korban menangis tersedu saat dirangkul Zaini Abdullah.
Dalam sambutannya tanpa teks dan tanpa pengeras suara itu, Gubernur Zaini menyatakan, untuk terjaganya kerukunan antarumat beragama di Aceh, semua kita harus bersikap toleran.
“Apa yang terjadi di Singkil ini, dampaknya bukan cuma sebatas Singkil, tapi juga bisa meluas ke seluruh Aceh, juga ke bagian lain Indonesia. Juga akan mengganggu roda perekonomian, karena ribuan warga mengungsi ke luar Singkil dan ada pula warga asal Aceh Singkil di Medan yang takut kembali ke daerahnya,” kata Gubernur Zaini.
Pihak Forkopimda Aceh, kata Zaini, committed untuk menyelesaikan persoalan yang sudah berlarut-larut dan tidak pernah tuntas diselesaikan.
“Komitmen ini kami tunjukkan dengan datangnya kami langsung ke lokasi bersama Kapolda, Pangdam, Kabinda Aceh, bahkan datang juga Pak Kapolri,” kata Zaini.
Sebelum berkunjung ke Desa Bulohseuma di Kecamatan Suro, Gubernur Zaini mengunjungi dua korban yang masih dirawat di RSUD Aceh Singkil. Salah satunya anggota TNI yang terkena lemparan saat bentrok antarwarga terjadi.
Dua korban luka lainnya, kata Kepala RSUD Aceh Singkil, dr Eko Sahputra, sudah dirujuk ke RSU Meuraksa, Banda Aceh. Kepada dua korban, Gubernur Zaini menyrahkan bantuan masing-masing Rp 5 juta. []
Sumber: aceh.tribunnews.com