Keagungan dan Menghidupkan Makna Hijrah

Ilustrasi

Kanalaceh.com – Umat Islam diperintahkan untuk senantiasa belajar dari masa lalu, terutama dari sejarah kehidupan Rasulullah SAW dan para sahabatnya.

Hijrah secara umum artinya meninggalkan segala macam bentuk kemaksiatan dan kemungkaran, baik dalam perasaan (hati), perkataan dan perbuatan. Namun secara khusus adalah pindahnya Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dalam rangka menyelamatkan iman dan Islam serta membangun peradaban baru di tempat baru.

Makna Hijrah akan selalu hidup dalam diri orang-orang yang beriman. Hidup karena mereka selalu menghayati nilai-nilainya dan mengamalkan pesan-pesan moralnya.

Bagi mereka peristiwa yang pernah dilakukan Rasulullah Saw. itu bukanlah kejadian biasa, melainkan menjadi sebuah tuntunan, yang harus senantiasa direnungkan maknanya dan diamalkan ibrahnya. Sayyidina Umar bin Khattab Rodhiyallahu Anhu pernah menyatakan, “Alhijratu farraqat baynal haqq wal bathil faarikhuuhaa” (Hijrah itu membedakan antara yang benar dengan yang salah, karena itu jadikanlah penanggalan kalian.. )

Di saat hijrah dari Makkah ke Madinah 14 abad yang lampau tergambar dengan jelas perjuangan dan pengorbanan Rasulullah Saw. berserta sahabat-sahabatnya untuk mempertahankan risalah Islam.

Tak terbayang bagaimana penderitaan yang harus ditanggung ketika di siang hari yang sangat panas atau di malam yang sangat gelap, mereka berjalan kaki, turun naik gunung yang berbatu-batu, melewati padang sahara yang gersang, dengan perbekalan seadanya.

Padahal di Makkah mereka bisa hidup nyaman apabila mau berkompromi dengan orang-orang musyrik. Namun semua itu dilakukan demi tegaknya agama ini. Hijrah adalah langkah strategis untuk membangun basis kekuatan baru. Tidak hanya kekuatan fisik, melainkan juga kekuatan psikologis yang menguntungkan dengan jaminan Allah Ta’ala .

“Barang siapa yang berhijrah di jalan Allah niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (An-Nisa: 100)

Ukhuwah, Hijrah dan Kewajiban Kita
Di antara makna hijrah yang terpenting adalah berukhuwah secara mendalam antara sesama muslim. Karena dari ukhuwah inilah kekuatan baru umat Islam akan terbangun sebagaimana dulu Rasulullah Saw. telah membangun kekuatan masyarakat Islam yang mengagumkan di atas fondasi ukhuwah ini. Allah berfirman,

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Alhujurat:10)

Sebagai pengikut Nabi Muhammad Saw. – apakah yang dapat Kita lakukan dengan pelajaran sejarah yang senantiasa berulang di saat-saat kita memasuki tahu baru Hijriyah ini?

Apakah kita hanya diam atau sekadar saling mengirimkan ucapan selamat tahun baru, melalui WA, BB, SMS atau email? Di sini ada beberapa langkah penting:

  1. Tanamkanlah semangat baru untuk memulai tahun baru ini dengan nilai-nilai yang memancar dari relung keimanan Kita yang sangat dalam. Yaitu keimanan terhadap kebenaran ajaran Islam yang dibawa Rasulullah saw keimanan terhadap nilai-nilai luhur yang diajarkan Nabi Saw.
  2. Ikutilah jejak perjuangan dan pengorbanan Rasulullah Saw. beserta sahabat-sahabatnya, dimana dari cerminan hijrah yang mereka lakukan, sungguh terlihat betapa mereka tidak lagi mendahulukan dunia dalam langkah hidupnya, melainkan malah mengorbankan dunia untuk kepentingan akhirat. Itulah pangkal keberuntungan.
  3. Bawalah spirit hijrah ini ke segala lapangan kehidupan, dalam arti pindah dari masa lalu yang kurang baik, penuh maksiat ke hari esok yang penuh dengan ketaatan kepada Allah. Tidak hanya dalam segi ibadah melainkan dalam segala lapangan kehidupan. Termasuk berhijrah dari kebiasaan bertindak zhalim kepada kebiasaan bertindak adil dalam bermasyarakat, berbisnis dan bernegara.

Dengan demikian makna hijrah akan selalu hidup dalam diri kita. Hidup karena kita mentranformasikan maknanya ke dalam moral. Sehingga peristiwa yang pernah dilakukan Rasulullah itu, tidak semata kejadian biasa, melainkan menjadi sebuah konsep hidup yang harus senantiasa direnungkan maknanya dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. [*]

Sumber: dakwatuna.com

Related posts