BAKAMLA RI : Pencurian Ikan Di Perairan Aceh Turun 80 Persen

KEPALA Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) RI, Laksaman Madya, Desi A Mamahit. FOTO : Saky

Banda Aceh (KANAL ACEH.COM) – Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI, Laksamana Madya TNI, Desi A Mamahit menerangkan, sejak kebijakan tegas penenggelaman kapal yang diberlakukan era kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan juga dibawah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Puji Astuti, secara nasional, tingkat pencurian ikan atau ilegal fishing telah berkurang hingga 80 persen.

“Secara nasional, ilegal fishing berkurang 80 persen,” kata Jendral bintang tiga ini, Minggu (13/12) di Banda Aceh, dalam kunjungannya di acara puncak Hari Nusantara ke-15 di Pelabuhan Lampulo.

Dan untuk di Aceh, jelasnya, hal yang sama juga terjadi, tingkat pencurian ikan juga berkurang sebesar 80 persen, dan ini jauh sekali jika dibandingkan dengan periode tahun yang lalu.

“Nah kalau tahun lalu, jika kita lihat melalui satelit yang dimiliki Bakamlah, banyak sekali kapal-kapal pencuri ikan yang tiap malam masuk ke wilayah perairan RI,” jelasnya.

Di Aceh sendiri, jelasnya, pihaknya sudah membangun kantor pemantau radar laut di Aceh Besar, dan secara nasional hanya ada 16 provinsi yang kita tempatkan alat canggih tersebut, dan salah satunya di Aceh.

Rencana kita kedepan, mengingat luasnya kawasan perairan laut di Aceh, maka Bakamla akan membangun kantor Zona Maritim di wilayah ini. Nah, sambungnya, keberadaan kantor ini nantinya akan didukung oleh kapal yang mampu melakukan operasi-operasi pengamanan laut.

“Target kita, untuk Aceh dan secara nasional akan kita tetapkan zero ilegal fishing atau angka 0 untuk pencurian ikan,” tandasnya. [Saky]

Related posts