Aceh Timur Miliki Potensi Besar Pengembangan Sapi

usaha-ternak-sapi-rumahan-sangat-ekonomis
Usaha ternak sapi (ekonomibiru.com)

Banda Aceh (Kanal Aceh) – Kabupaten Aceh Timur memiliki potensi besar dalam pengembangan sapi potong di provinsi Aceh, dan tercatat sebagai daerah kedua yang memiliki potensi besar dalam pengembangan sapi potong setelah Aceh Besar. Hal tersebut disampaikan Penyuluh Pertanian Madya Aceh, Nani Yulizar.

“Hanya saja selama ini belum dimanfaatkan secara secara maksimal,” kata Nani. Nani menyebutkan, saat ini Aceh Timur memiliki jumlah sapi sebanyak 51.428 ekor dan Aceh Besar sebanyak 56.000 ekor.

“Artinya Aceh Timur menjadi daerah sentra produksi sapi potong kedua setelah Aceh Besar,”terangnya.

Menurut Nani, permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan sapi di Aceh selama ini yakni sistem budidaya masih bersifat semi intensif dengan teknologi sederhana, pemberian pakan tidak memenuhi kebutuhan nutrisi ternak dan ternak masih berkeliaran di siang hari, menganggu tanaman lain dan lalu lintas serta Lahan pengembalaan semakin berkurang, beralih menjadi lahan budidaya tanaman perkebunan.

Karena itu, kata Nani, Laboratorium Lapang Inovasi Pertanian (LLIP) sangat dibutuhkan dalam pengembangan ternak tersebut, karena LLIP itu untuk meningkatkan populasi dan produktivitas sapi melalui introduksi teknologi penyediaan pakan, secara khusus introduksi fermentasi jerami padi untuk pakan ternak dan Introduksi budidaya rumput unggul (rumput gajah).

Sebelumnya sosialisasi yang telah dilakukan di BPP Idi Tunong mengenai rencana kegiatan (need asessment) diharapkan LLIP dapat dioperasionalkan melalui metode pelatihan, demplot, pendampingan dan penyuluhan. “Kita harapkan teknologi yang didesiminasikan dapat diadopsi dan didifusikan secara luas”, ujar penyuluh senior Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh itu.

Untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2016, Ke depan Nani menyarankan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing ekspor usaha sapi potong di Idi Tunong. Selain itu, diperlukan introduksi instalasi biogas, pupuk organik dan bio urine (yang belum terlaksanakan).
Perlu penguatan kelembagaan melalui inventarisasi kelompoktani ternak di Kabupaten Aceh Timur berdasarkan kelas kelompok, introduksi teknologi pakan berbasis bahan baku limbah tanaman dan industri kelapa sawit.

“Dinas peternakan kabupaten diharapkan proaktif agar program-program pusat diarahkan ke Aceh Timur, misalnya Sentra Peternakan Rakyat serta Kualitas kandang sapi perlu ditingkatkan untuk menghindari serangan penyakit,” demikian kata Nani. (T Irawan)

Related posts