Banda Aceh (Kanal Aceh) – Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin meminta para pejabat dan aparatur Kementerian Agama untuk menjadi panutan dan mencontohkan perilaku yang baik di tengah-tengah masyarakat.
Hal tersebut disampaikan melalui amanat tertulis yang dibacakan Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekda Aceh, Azhari Hasan mewakili Gubernur Aceh, Zaini Abdullah pada peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-70 Kementerian Agama yang diselenggarakan di lapangan Blang Padang, Minggu (3/1).
“Para pejabat dan aparatur Kementerian Agama di manapun harus bisa menjadi teladan dan contoh tentang kejujuran, sikap amanah, karakter dan perilaku baik di tengah masyarakat. Ucapan dan perbuatan haruslah sejalan,” ucapnya.
Azhari mengatakan, sebagai institusi yang membawa nama “agama”, orientasi kerja sebagai pejabat dan aparatur Kementerian Agama haruslah mencerminkan kemuliaan agama.
“Peringatan Hari Amal Bakti kita harap dapat memperkuat komitmen aparatur Kementerian Agama terhadap Integritas, etos kerja dan gotong royong di era revolusi mental sekarang ini,” katanya.
Terkait dengan kerukunan beragama, Azhari mengatakan konsep toleransi dan kerukunan beragama di Indonesia dapat menjadi rujukan bagi negara lain. Pemerintah Indonesia memberi jaminan terhadap kehidupan beragama dan kemerdekaan setiap penduduk untuk memeluk agama dan beribadat sesuai keyakinan yang dianut.
“Di negara yang berdasarkan Pancasila ini, tidak ada diktator mayoritas dan tirani minoritas. Semua umat beragama dituntut untuk saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing, di mana hak seseorang dibatasi oleh hak-hak orang lain,” ujarnya.
Negara melalui Kementerian Agama memfasilitasi pelayanan keagamaan bagi setiap warga negara secara adil dan proporsional, seperti pelayanan pencatatan nikah, talak dan rujuk, termasuk pada waktu itu peradilan agama, selain itu penerangan agama, pendidikan agama, pelayanan ibadah haji serta pembinaan kerukunan antar-umat beragama.
Turut hadir pada acara tersebut Kakanwil Kemenag Aceh, Daud Pakeh, Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Agus Kriswanto, Rektor UIN Ar-Raniry, Farid Wajdi Ibrahim, dan sejumlah pejabat lainnya. []
