Pulau Banyak, Surga yang Tersembunyi

Pulau Banyak Miliki Potensi Wisata Paus
Pulau Tailana di Kepulauan Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh (Kompas)

Singkil (Kanal Aceh) – Keindahan Pulau Banyak yang berada di Aceh Singkil sudah tak diragukan lagi. Sejumlah wisatawan asing dan lokal dalam beberapa tahun terakhir sering berkunjung ke lokasi tersebut untuk menikmati indahnya panorama pantai.

Mereka menyebutkan pulau tersebut bagaikan surga yang tersembunyi (hidden paradise). Ketua Koordinator Wilayah II DPD Himpunan Pariwisata Indonesia (HPI) Provinsi Aceh, Satiman Berutu mengatakan Pulau Banyak dikenal dengan sebutan 99 pulau.

Namun tidak semua pulau ada penduduknya, hanya sebagian saja yang ditempati warga.

“Ada 99 pulau di sini, ada pulau besar ada yang kecil tapi semuanya sangat indah dan bagus,” kata Satiman di Singkil, Rabu (13/1).

Para pengunjung yang datang ke sana akan terpesona melihat keindahan pantai yang bersih, air laut yang bening dan jernih serta terumbu karang yang sangat bagus menghiasi laut tersebut, sehingga menambah keindahan suasana pantai.

Laut di Pulau Banyak juga sangat cocok untuk pecinta snorkeling, diving, kayaking dan surfing.

“Turis yang selama ini datang ke Pulau Banyak mereka sangat suka itu,” sambungnya.

Satiman mengatakan untuk sampai ke pulau itu bisa menggunakan jasa angkutan kapal ferry atau kapal cepat, sementara jarak antar pulau hanya mebutuhkan waktu satu setengah jam saja dari Singkil.

Umumnya para wisatawan baik asing maupun lokal selama ini lebih banyak memilih kapal cepat untuk menuju ke sana.

Untuk memberikan kenyaman bagi wisatawan, HPI Aceh Singkil menyiapkan 20 orang pemandu wisata. Lima di antaranya sudah mengantongi sertifikat kompetensi nasional tour guide, sementara sepuluh orang memiliki kartu HPI Nasional.

“Ini untuk memberikan kenyaman bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Banyak, karena itu kami merekrut orang yang berkompeten untuk bergabung ke HPI Aceh Singkil, mereka bisa memandu wisatawan yang datang kemari,” ujar Satiman.

Apalagi, pada 2016 ini diberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), sehingga para wisatawan mancanegara hanya memakai pemandu wisata (tour guide) yang sudah bersertifikat nasional.

Turis asing dan lokal yang ingin berlibur ke Pulau Banyak, rawa Singkil dan Kota Subulussalam diminta untuk menggunakan jasa pemandu wisata setempat.


Baca juga:

Bali pulau nomor dua terbaik di dunia

Pulau Aceh Destinasi Baru Pariwisata


“Yang selama ini, wisatawan manca negara maupun tamu lokal yang berkunjung ke Pulau Banyak, rawa Singkil dan wisata religi di Subulussalam kerap membawa guide ilegal dari luar Kabupaten Aceh Singkil. Sekarang tidak bisa lagi,” tegas Satiman.

Menurutnya, tindakan tersebut merugikan pemandu wisata lokal dan melanggar guide setempat mengacu ke AD/ART dan kode etik HPI sendiri karena tidak dibenarkan seseorang menjadi guide di luar wilayah tugasnya.

Hal ini sesuai Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nomor 5 Tahun 2014 disebutkan bahwa pemandu wisata mendampingi seorang yang sedang melakukan perjalanan wisata harus cakap dan kompeten dalam melayani tamu, baik tamu asing mau pun lokal.

“Maka ke depan setiap wisatawan yang ingin ke Pulau Banyak harus menggunakan pemandu wisata lokal, karena HPI Aceh Singkil sudah menyiapkan orang yang kompeten,” kata Satiman. (antaranews.com)

Related posts