BMKG: Akhir Januari Hingga Februari Puncak Musim Hujan

Waspada hujan disertai petir di Aceh
Ilustrasi hujan (Shutterstock)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan hampir 90 persen wilayah Indonesia telah memasuki masa musim penghujan. Puncak musim penghujan diprediksikan akan tiba pada akhir Januari sampai dengan Februari 2016.

Kepala Pusat Meteorologi Publik, Mulyono Rahadi Prabowo menjelaskan, saat ini El-nino masih berlangsung. Namun kondisinya sudah semakin meluruh dan kembali ke netral hingga Maret sampai April 2016.

“Saat ini diprediksi akan berpotensi terjadinya La-Nina yang berdampak pada meningkatnya curah hujan terutama di wilayah Indonesia bagian Selatan Ekuator,” kata Prabowo, Sabtu (23/1) di Jakarta.

Menurutnya, Dampak dari La-Nina akan menyebabkan terjadinya kenaikan curah hujan pada periode Juli, Agustus, dan September. Prabowo juga sudah memberikan informasi kondisi cuaca untuk seminggu ke depan.


Berita terkait:

Cuaca Buruk, Nelayan Lhokseumawe Tidak Melaut

Gelombang 4 Meter, Kapal Batal Berangkat ke Sabang


“Seminggu kedepan potensi hujan lebat meliputi wilayah Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali, NTB, Sulawesi Tengah dan Selatan, Maluku bagian tengah dan Papua bagian Tengah,” ucapnya.

Plt Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Nurhayati, menjelaskan untuk potensi hujan lebat di Indonesia diperkirakan akan semakin meningkat pada akhir Januari hingga Februari 2016. Semua ditandakan dengan aktifnya monsoon, yaitu fenomena perubahan iklim secara ekstrim yang terjadi akibat adanya perubahan tekanan udara secara ekstrim dingin Asia yang disertai dengan seruakan dingin, Madden Julian Oscillation (MJO) yang menunjukkan fase basah di wilayah maritim kontinen (Indonesia), Indian Ocean Dipole yang bernilai negatif, serta potensi daerah Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) yang akan semakin menguat.

Monsoon dingin Asia yang akan memicu terjadi pertumbuhan awan hujan akan menguat dalam satu minggu ke depan . Terutama di sekitar Sumatera dan Bagian Barat Kalimantan,” kata Nurhayati.

Dikatakan, kondisi tersebut akan mengakibatkan potensi hujan lebat tak hanya di sekitar Sumatera dan Bagian Barat Kalimantan. Namun juga berpotensi di Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali, NTB, Sulawesi Tengah dan Selatan, Maluku bagian tengah dan Papua bagian Tengah.

Kepala Biro Hukum, Organisasi dan Humas BMKG, Wahju Adji H, menuturkan, berdasarkan perkembangan curah musim hujan, diyakini akan membawa dampak dari puncak musim penghujan itu sendiri. Karena itu perlu ditingkatkan kewaspadaan akan terjadinya potensi banjir dan longsor.

“Akan menjadi ancaman bagi petani tembakau, bawang, dan petambak garam, serta meningkatnya pertumbuhan penyakit organisme tanaman,” ujar Wahju. [BeritaSatu]

Related posts