Cuaca Buruk, Nelayan Lhokseumawe Tidak Melaut

Nelayan Diminta Waspadai Cuaca Buruk
Ilustrasi cuaca buruk (Antara Foto)

Lhokseumawe (Kanal Aceh) – Gelombang tinggi yang melanda wilayah perairan Lhokseumawe, Provinsi Aceh selama sepekan terakhir, menyebabkan ratusan nelayan di wilayah itu tidak melaut.

Salah seorang nelayan di Desa Hagu Tengoh Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe Abdullah, Kamis mengatakan, untuk mempertimbangkan keselamatan diri, para nelayan lebih memilih menganggur untuk sementara waktu.

“Sudah sepekan ini kami tidak bisa melaut akibat gelombang yang sangat tinggi, sehingga kami tidak berani mengambil resiko dan terpaksa menganggur untuk sementara waktu sampai kondisinya normal kembali,” ujar Abdullah.

Abdullah menambahkan, bagi sebagian nelayan yang memiliki boat besar, ada juga yang nekat untuk tetap melaut. Namun hasil tangkapannya tidak maksimal, karena tidak bisa melabuhkan jaring di laut lepas akibat ombak yang besar.

Akibat cuaca buruk tersebut, menyebabkan hasil tangkapan nelayan menurun. Biasanya hasil tangkapan bisa mencapai 30 sampai 40 drum fiber, namun sekarang hanya 3 drum fiber saja dan ada yang tidak membawa pulang apa-apa.

“Selama cuaca yang tidak baik ini, menyebabkan hasil tangkapan ikan menurun. untuk memenuhi kebutuhan ikan di Kota Lhokseumawe, harus dipasok ikan hasil budidaya tambak dan hasil tangkapan nelayan dari daerah lain,” tutur Abdullah.

Hal tersebut membuat nelayan merugi, karena untuk sekali melaut harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk keperluan bahan bakar minyak, membeli es batangan dan beberapa kebutuhan lainnya.

Akibat nelayan tidak melaut, menyebabkan harga ikan di sejumlah pasar di tradisional Kota Lhokseumawe mengalami kenaikan harga. Ikan jenis dencis yang sepekan lalu Rp 15 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 30 ribu per kilogram.

Begitu juga dengan ikan tongkol naik menjadi Rp 35 ribu per kilogram, dari sebelumnya Rp 15-20 ribu per kilogram, dan ikan gembung Rp 40 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp 25 ribu per kilogram. (antaranews.com)

Related posts