Masyarakat diminta tak kaitkan gerhana matahari dengan klenik

Orang-orang menyaksikan gerhana matahari di Eden Project, St Austell di Cornwall, Inggris, 20 Maret 2015. (AP)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Gerhana Matahari Total (GMT) yang diprediksi akan terjadi pada 9 Maret 2016 mendatang ternyata menuai respons dari berbagai pihak. Tak terkecuali Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumsel yang juga turut menyoroti fenomena langka tersebut.

Ketua PWM Sumsel, Romli meminta masyarakat menghindari penyambutan GMT nanti dengan cara berlebihan. Apalagi sampai menggunakan cara klenik atau mitos-mitos menyesatkan.

“Menyikapi GMT ini tidak boleh dilakukan secara berlebihan. Sebaiknya masyarakat menunaikan ibadah salat gerhana, karena GMT ini merupakan kebesaran Allah Swt. Dan Nabi Muhammad Saw dulu juga melakukan salat saat terjadi gerhana,” ujar Romli, Sabtu (5/4).

Disebutkan Romli, meskipun salat gerhana sunah untuk dilakukan, tetapi masyarakat lebih baik melaksanakan salat tersebut daripada merayakan fenomena GMT dengan cara hura-hura seperti meniup terompet serta menyalakan musik.

“Ini yang kita khawatirkan. Saat GMT nanti, masyarakat menyimpang dari ajaran nabi dengan menggelar kegiatan yang tidak bermanfaat. Lebih baik GMT ini dijadikan ajang evaluasi diri dan bersyukur,” ujarnya.

Selain itu, dalam melakukan salat gerhana tersebut, sama saja seperti melaksanakan salat sunah dua rekaat biasa. Dia menambahkan, salat gerhana yang akan dilakukan nanti dimulai pada saat terjadi gerhana sampai dengan usai gerhana.

“Berdasarkan jadwal PWM mulai fenomena GMT dapat terlihat pada jam 06.20 WIB sampai 08.31 WIB. Dan salat gerhana akan dilaksanakan pada saat gerhana tersebut,” ucapnya.

PWM juga akan melaksanakan salat gerhana berjamaah di beberapa Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM). “Ada enam titik di Palembang yang akan menggelar salat gerhana di antaranya di UMP, di Gandus, PCM Plaju Alfurqon, PCM Bukit Kecil, Ranting Muhammadiyah Maskerebet dan Ranting Balayuda.”

Sementara ahli falaq, Teguh Sobri mengatakan, GMT terjadi atas kuasa Allah Swt. Di mana dalam firman-Nya, Allah sudah menjelaskan matahari berputar pada sumbunya. Begitu juga dengan bulan yang berputar sama dengan matahari.

“Ijtima’ terjadi 29 hari 12 jam 44 menit 2,8 detik. Gerhana 9 Maret mendatang akan terjadi 1 menit 52 detik gerhana akan terjadi. Fenomena ini yang terjadi ini karena Allah Swt yang memerintahkannya dan hal ini ada dalam surat Yasin,” katanya.

Untuk itu, dia mengatakan agar masyarakat tidak menganggap jika fenomena GMT merupakan pertanda buruk yang menyebabkan malapetaka. “Kita jangan menganggap fenomena ini hanya terjadi secara alamiah, namun juga karena kuasa Allah Swt.” [Viva]

Related posts