Gubernur Aceh didesak usut kasus kematian ibu dan bayi di RSIA

Gubernur Aceh didesak usut kasus kematian ibu dan bayi di RSIA
Jenazah Suryani dan bayinya, saat akan dibawa ke pemakaman umum, Gampong Lambateng, Aceh Besar, Selasa (29/3). (Saky)

Lhoksukon (KANALACEH.COM) – Ketua LSM Jaringan Aspirasi Rakyat Aceh (JARA), Iskandar mendesak Gubernur Aceh mengusut dan mengevaluasi kinerja manajemen Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Banda Aceh yang telah menyebabkan seorang pasien, Suryani dan bayinya meninggal karena tak mendapatkan pelayanan yang baik di RS tersebut.

“Pemerintah Aceh harus memberikan sanksi tegas terhadap para dokter dan staf di Rumah Sakit Ibu dan Anak yang tidak bekerja dengan baik,” kata Iskandar dalam siaran pers yang diterima Kanalaceh.com, Kamis (31/3).

Menurutnya, mekanisme dan tatakerja yang diterapkan di RSIA dalam melayani kebutuhan publik sangat miris bagi masyarakat Aceh.

“Faktor ini sudah terjadi berulang kali. Akibat pelayanan yang tidak baik dan optimal dalam mengurus kepentingan pasien membuat mereka harus kehilangan nyawa. Di RSIA, Suryani tak bisa mendapatkan pelayanan dan terkatung-katung selama berjam-jam di rumah sakit itu.”

Ia menambahkan, pelayanan dan mekanisme yang diatur undang-undang terkait pelayanan pasien dinilai tak menjadi prioritas pihak RS jika dilihat dari kasus yang menimpa Suryani dan bayinya.

“Pelayanan yang diberikan pihak RSIA tidak sesuai dengan tahapan yang telah ditetapkan dalam standard operating procedure (SOP) rumah sakit, ” kata Iskandar.

Ia menilai kinerja RSIA sudah tak sesuai dengan yang diharapkan publik karena pelayanan yang baik seperti visi misi JKRA dan BPJS yang menjamin kebutuhan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

“Gubernur harus berani mencopot pihak-pihak yang diduga bertanggung jawab terhadap pelayanan di rumah sakit itu, termasuk direkturnya,” cetusnya. [Sammy/rel]

Related posts