12 pelaku pemerkosaan siswi SMP dibekuk polisi

Ilustrasi. (Merdeka)

Rejanglebong (KANALACEH.COM) – Kepolisian Resor Rejanglebong, Provinsi Bengkulu menangkap 12 dari 13 tersangka pelaku pemerkosaan dan pembunuhan pelajar SMP di Kecamatan Padang Ulak Tanding.

Kapolres Rejanglebong AKBP Dirmanto didampingi Kapolsek Padang Ulak Tanding Iptu Eka Chandra saat menggelar jumpa pers di halaman Mapolres Rejanglebong, Minggu (10/4), mengatakan 12 tersangka ini terlihat dalam kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap korbannya berinisial Y (15) pelajar SMPN.

“Dari 12 tersangka pelaku yang diamankan terdapat enam orang statusnya masih di bawah umur, dua di antaranya tercatat masih berstatus pelajar SMP, sedangkan enam tersangka lainnya sudah dewasa. Para pelaku ini melakukan aksi kejinya setelah meminum minuman keras jenis tuak,” kata Kapolres Dirmanto.

Para pelaku pemerkosaan dan pembunuhan terhadap siswi SMPN tersebut kata Dirmanto, dilakukan secara beramai-ramai yakni 13 orang, dimana satu orang lagi masih dalam pengejaran petugas.

Para pelaku yang sudah mereka tangkap ini tambahnya, bermula operasi penangkapan para pelaku yang di pimpin Kapolsek Padang Ulak Tanding didampingi Aji Kelas penjabat Kades Kasie Kasubun, pada Jumat (8/4) sekira pukul 15.30 WIB berhasil mengamankan tiga tersangka yakni Dedi Indra Muda alias Edit (19), Tomi Wijaya (19) alias Tobi dan D alias J (17) yang kesemuanya warga Dusun IV Desa Kasie Kasubun.

Selanjutnya dari keterangan tiga tersangka ini, kata Darmianto, petugas kemudian mengantongi nama-nama pelaku lainnya yang pada Sabtu pagi (9/4) sekira pukul 03.00 WIb dilakukan penangkapan terhadap sembilan pelaku lainnya antara lain Suket (19), Bobi (20), Faisal alias Pis (19), Zainal (23).

Kemudian Febriansyah Saputra (18), Sulaimansyah (18), A (17), sedangkan untuk tersangka S (16) dan EG (16) ini masih berstatus pelajar dan juga kakak kelas korban di SMPN 5 Padang Ulak Tanding. Para pelaku ini berasal dari Dusun V Desa Kasie Kasubun, dan rata-rata tidak bersekolah lagi dengan pekerjaan sehari-hari bertani, pengangguran dan dua orang masih berstatus pelajar.

“Dari kesembilan tersangka hasil pengembangan ini diketahui dua orang masih berstatus pelajar dan merupakan kakak kelas korban. Ironisnya lagi dalam kasus ini para pelaku yang ditangkap ini sebelumnya ikut melakukan pencarian terhadap korban, kemudian ikut menggali kubur dan proses persedekahan di rumah korban,” ujarnya.

Berdasarkan keterangan para tersangka kepada penyidik, diketahui aksi ini bermula saat empat orang tersangka pada hari kejadian Sabtu (2/4) sekira pukul 10.00 WIB mengumpulkan uang sebesar Rp40.000 untuk membeli tuak dan kemudian diminum beramai-ramai. Setelah pesta tuak, sekira pukul 12.00 WIB para tersangka ini kemudian nongkrong di jalanan yang biasa dilewati korban saat pulang sekolah.

Seterusnya pukul 13.00 WIB korban pulang dari sekolahnya yang berada di Dusun V Desa Kasie Kasubun menuju ke rumahnya di Dusun IV desa yang sama dengan berjalan kaki. Di tengah jalanan ini korban dicegat salah satu pelaku dan menyeretnya masuk ke dalam kebun, di lokasi ini korban disekap, kemudian dengan tangan terikat diperkosa secara bergiliran oleh 13 tersangka.

Kejinya lagi kasus perkosaan ini dilakukan masing-masing tersangka sebanyak dua kali, walaupun korban sendiri sudah tidak bernyawa lagi. Setelah melampiaskan nafsunya, ke 13 pelaku menutupi korbannya dengan dedaunan dan kembali ke rumah masing-masing. Mayat korban ditemukan warga dan keluarga korban termasuk para pelaku sendiri yang ikut melakukan pencarian dengan kondisi mulai membusuk pada Senin (4/4) lalu. [Okezone]

Related posts