RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh naik kelas tipe B

Ilustrasi rumah sakit. (MI)

Meulaboh (KANALACEH.COM) – Pemerintah Provinsi Aceh mengeluarkan sertifikat kenaikan kelas dari tipe C ke tipe B terhadap Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien (RSUD-CND) Meulaboh, Aceh Barat.

Direktur RSUD-CND Meulaboh, dr Akbar Siregar mengatakan kenaikan kelas terhadap rumah sakit yang sudah berstatus Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) itu setelah ditandatangani sertifikat penetapan oleh Pemerintah Aceh.

“Pemerintah Aceh melalui BP2T telah mengeluarkan sertifikat kenaikan kelas ini, kemudian selanjutnya akan segera kita sesuaikan dengan semua tingkat pelayanan sesuai kelas tipe B,” ujarnya di Meulaboh, Minggu (10/4).

Akbar menjelaskan penaikan kelas secara resmi itu telah dikeluarkan sertifikat yang ditandatangani oleh Kepala Pelayanan Perizinan Terpadu  (BP2T), Jalaluddin, atas nama Gubernur Aceh dengan nomor 445.1/BP2T/593/2016.

Setelah adanya penetapan status tersebut, rumah sakit yang menjadi rujukan wilayah barat selatan itu berkomitmen akan melakukan pembenahan untuk memberikan pelayanan lebih optimal kepada masyarakat.

Ada beberapa hal yang membedakan dalam sandangan status tipe C ke tipe B, diantaranya penambahan ruangan, fasilitas ICU anak secara terpisah dan penangganan berbeda terhadap anak.

“Seperti menambah ruangan PICU/MICU atau ICU anak yang selama ini tidak terpisah. Tipe B ruang anak yang lahir dengan resiko tinggi atau lahir dalam keadaan operasi terpisah dengan bayi yang lahir secara normal,”jelasnya.

Selain sarana dan prasarana, hal yang sangat penting lainnya adalah penambahan tenaga dokter spesialis spesialis bedah plastik. walaupun selama ini sudah mencukupi untuk standar rumah sakit rujukan barat selatan.

Ia mengatakan sosialisasi dan koordinasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Pemkab Aceh Barat dalam hal ini Dinas Kesehatan dalam perubahan tarif layanan dengan adanya perubahan kenaikan kelas itu.

Menyangkut dengan standar pelayanan kepada masyarakat seperti jalur masuk Unit Gawat Darurat (UGD) dan pintu keluar melalui poliklinik yang selama ini, ia menilai belum sesuai standar dan pelayanan prima.

“Pembenahan ini akan kita lakukan secara bertahap, apalagi saat ini dengan sandangan BLUD kita sudah mengelolala anggaran sendiri. Untuk penyesuaian ini juga saya pikir membutuhkan anggaran tidak sedikit, namun kita lakukan secara bertahap,” ujarnya. [Antara]

Related posts