Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Reydonnyzar Moenek mengatakan, proporsionalitas belanja pegawai di Pemerintah Aceh menurutnya sudah cukup efisien.
Hal tersebut disampaikan Reydonnyzar usai melaksanakan salat Zuhur di musala kompleks Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Kamis (14/4).
Reydonnyzar mengungkapkan belanja pegawai Pemerintah Aceh berada di angka 7,80 persen, sedangkan rata-rata nasional 14,94 persen. Karena itu, kata Reydonnyzar, dapat diasumsikan belanja pegawai pada Pemerintah Aceh itu sudah cukup efisien.
“Belanja pegawai ini adalah gaji, upah pegawai dan seterusnya,” ujarnya.
Sedangkan belanja modal, meskipun masih sedikit di bawah rata-rata nasional tetapi sudah ada peningkatan. Keberpihakan belanja modal Pemerintah Aceh sudah di atas 20 persen, yaitu 20,06 persen atau sedikit di bawah angka rata-rata nasional yaitu 21,11 persen.
“Ada komitmen dan keinginan yang baik dari kepala daerah dan legislatif untuk belanja modal ini. Kalau saya tidak salah, tahun lalu masih di angka 16 persen tapi sekarang sudah meningkat menjadi 20,06 persen,” sambungnya.
Reydonnyzar mengapresiasi langkah Pemerintah Aceh di bawah Pemerintahan Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf yang telah berhasil menekan angka belanja pegawai dan meningkatkan belanja modalnya.
Perlunya peningkatan belanja modal ini, kata Reydonnyzar, karena ini semata-mata untuk mengejar pertumbuhan. “Sedangkan pada proporsi belanja langsung atau belanja barang dan jasa Pemerintah Aceh menempati proporsi yang besar, yaitu berjumlah Rp3,781 triliun. Kenapa barang dan jasa kita dorong, karena ini juga membantu menumbuhkan perekonomian daerah.”
Reydonnyzar merincikan, belanja pegawai Pemerintah Aceh berada di angka Rp466 miliar, Belanja modal Rp2,582 triliun.
“Pelan tapi pasti, ada kenaikan proporsi belanja, antara belanja modal dan belanja barang dan jasa. Sedangkan di sisi yang lain, Pemerintah Aceh mampu menekan belanja pegawai,” ujarnya. [Sammy/rel]
