Gubernur sampaikan belasungkawa kepada korban gempa Kumamoto

Kunjungan Gubernur Wakayama, Yoshinobu Nisaka ke Aceh. (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Gubernur Aceh, Zaini Abdullah menyampaikan belasungkawa mendalam atas peristiwa gempa bumi yang menimpa puluhan korban di Prefektur Kumamoto, Pulau Kyushu, Jepang, Sabtu (16/4).

Ucapan belasungkawa tersebut disampaikan Gubernur saat menerima kunjungan Gubernur Wakayama, Yoshinobu Nisaka beserta rombongan di Restoran Pendopo, Minggu (17/4).

“Sebagai wilayah yang juga sama-sama rentan dengan bencana, kami masyarakat Aceh sangat memahami penderitaan yang dialami para korban. Kita berdoa agar kiranya bencana itu segera berhenti dan selanjutnya dapat diatasi dengan cepat,” ujar Zaini.

Sebagai bentuk simpati terhadap bencana tersebut, Zaini mengajak para rombongan dan tamu yang hadir untuk mengheningkan cipta sejenak. “Peristiwa  gempa yang baru saja melanda Kimamoto, Jepang dalam beberapa hari ini menjadi bukti bahwa Aceh dan Jepang sama-sama berada di wilayah yang kerak buminya mudah sekali mengalami pergeseran,” katanya.

Menurut Zaini, kondisi Aceh tidak kalah bedanya dengan Jepang di mana guncangan gempa cukup sering terjadi. “Namun, kondisi itu jangan membuat kita khawatir berlebihan, sampai-sampai kita merasa terancam setiap saat. Situasi itu seharusnya membuat kita semakin sadar betapa pentingnya untuk meningkatkan wawasan tentang bencana dan cara-cara penanggulangan bencana yang efektif,” ujar Zaini.

Guna mendukung langkah penanggulangan bencana yang kerap terjadi di kedua kawasan tersebut,  Pemerintah Aceh dan Jepang telah membangun kerja sama yang baik, khususnya dengan Pemerintah Provinsi Wakayama.

Gubernur Wakayama, Yoshinobu Nisaka berkunjung ke Aceh sebagai balasan kunjungan kehormatan dari kunjungan Gubernur Aceh sebelumnya ke Provinsi Wakayama pada 8 Maret lalu.

Selain itu, Yoshinobu Nisaka turut meresmikan Japan Corner di Museum Tsunami Aceh serta penandatangan kerjasama (MoU) antara Museum Tsunami Aceh dengan Inamura-no-Hi noyakata (Tsunami Educational Center) di Kota Hirokawa, Prefektur Wakayama.

Melalui perjanjian tersebut, kedua pihak sepakat melaksanakan kerja sama melalui pengenalan informasi terkait tsunami, termasuk dari segi sejarah, budaya dan pendidikan pencegahan bencana yang menjadi tanggung jawab masing-masing pihak. [Sammy/rel]

Related posts