PMI dinilai punya andil besar di Aceh

Pelantikan Pengurus PMI Provinsi Aceh periode 2015-2020, di Banda Aceh, Kamis (28/4). (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, menyebutkan Palang Merah Indonesia (PMI) punya andil yang sangat besar di Aceh. Organisasi kemanusiaan ini sudah sangat lekat dan secara otomatis masyarakat Aceh dinilai mencintai lembaga ini.

“Sejak konflik Aceh hingga tsunami tahun 2004 lalu, PMI terus terlibat, baik untuk evakuasi, hingga memberi pelayanan kemanusiaan kepada masyarakat,” ujar Zaini yang juga pelindung PMI Provinsi Aceh, dalam sambutan yang dibacakan Asisten II Sekretariat Daerah Aceh, Azhari Hasan saat pelantikan Pengurus PMI Provinsi Aceh periode 2015-2020, di Banda Aceh.

“PMI sangat heroik. Mereka berani menembus wilayah konflik dan mengmbil risiko untuk melakukan evakuasi,” ujarnya.

Kepada pengurus yang baru dilantik, Azhari Hasan meminta untuk terus solid dan kompak dalam bekerja. “PMI harus tetap independen dan harus selalu menjunjung nilai dasar kemanusiaan dalam bekerja,” kata Azhari.

PMI Aceh juga diminta untuk memperbanyak kegiatan masyarakat seperti sosialisasi kebencanaan, dan menjadikan diri sebagai organisasi terbuka dan dimiliki bersama oleh masyarakat.

Ia manyebutkan, PMI Aceh perlu mengembangkan program kesiapan bencana berbasis masyarakat di Aceh. Hal itu dikarenakan Aceh sebagai daerah yang tergolong wilayah rawan bencana. “Kita harus waspada dan peningkatan kebencanaan masyarakat harus terus ditingkatkan.”

Ketua PMI Aceh, T. Alaidinsyah menyebutkan keberadaan PMI di Aceh yang mengusung semangat kebersamaan sangat dibutuhkan. Apalagi, banyak daerah di Aceh yang setiap harinya diintai bencana. “Risiko bencana sangat tinggi di Aceh, mulai dari banjir, longsor yang sering terjadi serta air pasang laut. Semuanya tentu sangat berbahaya dan tentu berimbas pada kesehatan,” ujar Alaidinsyah.

Di usia ke-71, kata Alaidinsyah, PMI akan terus berbenah. Bencana harus selalu ditingkatkan, agar manusia senantiasa sadar akan risiko. “Kita harus terus membekali masyarakat tentang resiko bencana,” ujarnya.

Sementara Ketua Pelaksana Harian PMI Pusat, Ginanjar Kartasasmita, menyebutkan PMI Aceh sudah sangat menguasi bagaimana menghadapi bencana. Karena itu, sudah sepatutnya PMI Aceh menjelaskan kepada PMI daerah lain tentang bagaimana menghadapi bencana. “Pengalaman Aceh dalam menghadapi bencana di atas kawan kawan dari daerah lain,” ujarnya.

Bencana, kata Ginanjar, bukan persoalan palang merah semata tapi juga menjadi tanggung jawab negara.”PMI adalah perwakilan gerakan kemanusiaan masyarakat.” Sebagai organisasi kemanusiaan, PMI harus terus melatih para relawan, karena merekalah tulang punggung PMI.

Untuk wilayah konflik seperti Aceh belasan tahun lalu, PMI punya hak untuk terlibat untuk penanganan kemanusiaan. “Siapa pun itu, baik musuh atau pun kawan, palang merah wajib melayani semua,” ujar Ginanjar. [Sammy/rel]

Related posts