Ketua DPR minta pemerintah konkret bebaskan WNI

Ilustrasi sidang paripurna DPR. (Viva)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Upaya pembebasan sandera warga negara Indonesia (WNI) oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina hingga kini belum memberikan hasil positif. Padahal, penyanderaan ini telah berlangsung lebih dari satu bulan.

Peristiwa ini juga disinggung Ketua DPR RI, Ade Komarudin, dalam pidato penutupan Masa Sidang DPR di ruang Rapat Paripurna, Gedung DPR, Jumat (29/4).

“Terkait pembajakan terhadap kapal berawak warga negara Indonesia di kawasan Filipina yang kesekian kalinya, DPR mendesak pemerintah untuk segera mengambil sikap konkret dalam upaya pembebasan sandera,” kata Akom, sapaan akrab Ade.

Menurutnya, kejadian ini sudah terjadi berulang kali. DPR juga mendorong pemerintah menginisiasi perjanjian multilateral dengan negara-negara ASEAN.

“Dalam rangka kerja sama pengamanan jalur perairan laut sebagai jalur lintas perdagangan,” ujar Akom.

Selain itu, DPR mendesak pemerintah untuk mempererat hubungan dengan Filipina. Hal itu perlu diwujudkan dalam bentuk perjanjian bilateral, demi keamanan di jalur utama pelayaran.

“Agar dapat dilakukan patroli secara bersama pada jalur utama pelayaran agar keamanan di jalur tersebut terjamin,” kata Akom. [Viva]

Related posts