Pesan tokoh masyarakat terkait pembangunan pabrik semen di Pidie

Duek pakat tokoh/sesepuh masyarakat Muara Tiga Laweung terkait pendirian pabrik semen di Laweung di Aula PKBI Aceh, Banda Aceh, Minggu (15/5). (Kanal Aceh/Aidil Saputra)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Tokoh masyarakat Muara Tiga Laweung, Munawar Liza Zainal memberi pesan atau tanggapan kondisi masyarakat atas pendirian pabrik semen di daerah Laweung, Pidie.

Hal itu disampaikannya dalam duek pakat tokoh/sesepuh masyarakat Muara Tiga Laweung terkait pendirian pabrik semen di Laweung dengan tema Pabrik Semen Berdiri Masyarakat Laweung Mandiri di Aula PKBI Aceh, Banda Aceh, Minggu (15/5).

Pertama, ia menyatakan bahwa pembangunan pabrik semen ini jangan sampai membuat persaudaraan sesama masyarakat menjadi terpecah belah akibat banyaknya timbul pro dan kontra.

“Jadi ini harus diselesaikan baik-baik dan jangan sampai putus persaudaraan,” katanya.

Mantan Wali Kota Sabang ini menyebutkan, yang kedua, tiap pembangunan pabrik semen pasti ada aturan atau tahapan yang harus diikuti, maka masyarakat setempat berhak untuk mengatasi aturan itu.

“Jika diawasi dengan baik, maka kesejahteraan masyarakat sekitar bisa didapatkan,” ujarnya.

Yang ketiga, kata Munawar, masyarakat harus membuat studi tandingan yang bisa menguntungkan masyarakat, jangan sampai dibilang oleh pabrik itu bisa menguntungkan tapi nyatanya tidak.

Dan yang keempat menurut Munawar, pabrik semen itu harus membalas budi kepada masyarakat. Bukan berupa CSR saja, karena CSR memang kewajiban perusahaan.

“Contohnya, perusahaan pabrik semen itu dapat membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk anak-anak Laweung. Jadi, anak-anak yang lulus dari SMK itu bisa langsung bekerja di pabrik semen tersebut,” ujarnya.

Selain Munawar Liza Zainal, acara yang difasilitasi oleh Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa (IPPM) Muara Tiga ini turut dihadiri oleh Adi Laweung selaku tokoh masyarakat, Zainal Abidin selaku sesepuh, Harun Rasyid selaku akademisi, dan Firdansyah selaku perwakilan geuchik, serta puluhan geuchik dari Muara Tiga Laweung.

Zainal Abidin mengatakan bahwa pabrik semen berskala nasional itu harus dibangun untuk melihat kondisi perkembangan ekonomi, dan efek positif lainnya agar masyarakat bisa sejahtera.

Hal senada disampaikan Harun Rasyid yang juga setuju dengan pembangunan pabrik semen. Tapi, kata Harun, para pekerja yang datang dari luar Aceh harus menghormati adat istiadat setempat.

Sementara Firdansyah mempertanyakan posisi masyarakat setempat jika memang pabrik ini selesai dibangun. “Jangan sampai hal yang sudah terjadi di tempat lain, terjadi juga di daerah kita,” imbuh Firdansyah. [Aidil Saputra]

Related posts