KPA Idi baku pukul dengan timses Nek Tu terkait baliho

Ilustrasi. (Merdeka)

Idi (KANALACEH.COM) – Timses calon bupati Aceh Timur, Ridwan Abubakar (Nek Tu)-Tgk Abdul Rani (Polem), bernama Hendri (30) warga Gampong Blang Gelumpang, Kecamatan Idi Rayeuk, terlibat baku pukul dengan anggota KPA Idi Rayeuk, Aceh Timur, Sabtu (18/6).

Hendri kepada Serambinews.com, menyebutkan, kejadian itu berawal saat Sabtu (18/6) pagi Timses Nek Tu mendapat laporan dari warga bahwa baliho Nek Tu-Polem yang dipasang di pintu gerbang jalan masuk ke sekolah MAN di Gampong Jalan, Idi Rayeuk, hilang.

“Baliho Nek Tu-Polem dilapor warga diturunkan Ridwan Usman alias Nawan yang merupakan anggota KPA Idi Rayeuk. Setelah itu saya telepon Nawan dan memintanya untuk mengembalikan baliho tersebut,” jelas Hendri.

Tak lama kemudian, Nawan datang menggunakan mobil Avanza dan mengembalikan baliho tersebut ke kantor pemenangan Nek Tu-Polem di Gampong Jalan, Kecamatan Idi Rayeuk.

“Usai baliho Nektu dikembalikan kemudian Nawan pergi,” ungkap Hendri saat membuat laporan di Mapolsek Idi Rayeuk.

Tak lama kemudian, jelas Hendri, Nawan menelepon dan meminta dirinya datang ke kawasan simpang Gampong Seunebok Bacee, Kecamatan Idi Rayeuk.

“Tapi karena saya sedang perbaiki mobil di bengkel lalu Nawan saya minta datang ke depan RSUD Graha Bunda. Saat itu mereka datang tiga mobil, setelah mereka turun dari mobil tanpa mendengar penjelasan saya mereka langsung memukuli saya,” ungkap Hendri.

Sementara itu, Nawan Anggota KPA Idi Rayeuk, mengakui bahwa dirinya telah menurunkan baliho Nek Tu yang dipasang di pintu gerbang jalan masuk sekolah MAN di Gampong Jalan, Kecamatan Idi Rayeuk.

“Baliho itu saya turunkan karena di pintu gerbang jalan masuk ke sekolah MAN Itu sudah dicat logo Partai Aceh, dan terkait hal itu sudah saya laporkan ke Panwaslu Kabupaten Aceh Timur agar baliho Nek Tu dipindahkan, tapi karena belum juga dipindahkan maka saya copot,” ungkap Nawan.

Terkait terjadinya baku pukul, Nawan, mengaku tersulut emosi karena tanggapan Timses Nek Tu kurang menyenangkan.

”Setelah ditelepon timses Nek Tu baliho itu saya kembalikan ke kantor pemenangannya. Kemudian, saya telepon kembali Hendri (Timses Nek TU) saya ajak bertemu dan kemudian kami datangi ke depan RSUD Graha Bunda, sehingga terjadinya pemukulan karena tanggapannya kurang menyenangkan,” jelas Nawan. [Serambinews]

Related posts