KMP rusak, rute penyebrangan dari dan ke Singkil lumpuh

KMP teluk Singkil rusak, transportasi lumpuh KMP Teluk Singkil yangbersandar di pelabuhan Penyeberangan Singkil sedang menjalani perbaikan. (Antara Aceh)

Singkil (KANALACEH.COM) – Kapal Motor Penumpang (KMP) Teluk Singkil milik Angkutan Sungai Danau Penyebrangan (ASDP) yang bersubsidi mengalami kerusakan mesin, sehingga rute penyeberangan dari dan ke Kabupaten Aceh Singkil lumpuh.

General Manajer Fery ASDP Cabang Pelabuhan Singkil, Gunawan di Singkil, Jumat (24/6) menyebutkan, kerusakan itu sejak pertengahan Mei lalu karena diduga perjalanan 12 jam nonstop rute Singkil-Nias akibat cuaca tidak bersahabat.

“Kerusakan kapal fery di bagian mesin lagi sedang tahap perbaikan oleh teknisi dan tahap inden pemesanan spare part atau alat-alat mesin di Jakarta,” ujarnya.

Akibat lumpuhnya transportasi laut itu, belasan truk penumpang yang membawa bermacam jenis dagangannya untuk rute Singkil, Nias dan Pulau Banyak maupun sebaliknya terpaksa mengambil jalur alternatif lain, yakni jalur darat, sehingga mengalami dampak ekonomi transportasi penumpang yang cukup signifikan.

Dikatakan, proses perbaikan dilakukan secara bertahap dan diusahakan dua hari ini harus siap, selambat-lambatnya satu minggu.

“Mengingat situasi arus mudik menjelang Lebaran 1437 Hijriah tahun ini,” ujarnya.

Sementara itu, Manajer Keuangan ASDP Rivai yang turut mendampingi Gunawan menyatakan, penumpang untuk rute Singkil-Pulau banyak diharapkan bisa mengambil jalur alternatif lain, yakni kapal boat tradisional yang banyak beroperasi di Tangkahan, Pulo Sarok, Aceh Singkil.

Kemudian, tambah Rivai, untuk rute Singkil-Nias Gunung Sitoli bisa menempuh jalur alternatif Pelabuhan Sibolga, Sumatra Utara, yang langsung bisa menghubungkan penumpang biasa maupun penumpang yang membawa barang dagangannya.

Jadi, kata Rivai, kapal yang digunakan sekarang dua unit yakni KMP Labuhan Haji dan KMP Teluk Sinabang.

“Ke dua kapal tersebut beroperasi secara komersil atau non subsidi dan sudah ada aturannya tidak bisa diobah-obah rutenya,” ujarnya.

“Sementara non subsidi tidak boleh memasuki zona subsidi, karena mereka sudah terikat kontrak,” jelasnya.

Kemudian, tambahnya, penumpang di wilayah Aceh Singkil memasuki bulan Ramadhan dan lebaran tidak begitu signifikan cukup dua atau tiga armada saja sudah cukup.

Kemudian, General Manajer Gunawan mengimbau kepada penumpang fery terutama pemudik lebaran tahun ini menyiapkan bekal secukupnya, karena cuaca masih belum bersahabat.

“Apabila ingin menyeberang disiapkan segala sesuatu dan barang-barang yang dibawa kebutuhannya secukupnya,” kata Gunawan. [Antara]

Related posts