Maju pada Pilkada 2017, Bupati Aceh Tengah “pamit”

Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin (Pak Nas) ketika memberi sambutan Idul Fitri 1437 H di Lapangan Musara Alun Takengon. (Ist)

Takengon (KANALACEH.COM) – Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin menyatakan “pamit” kepada seluruh warga Aceh Tengah, Takengon.

Pria yang akrab disapa Pak Nas ini berkaitan dengan rencana mendampingi Zaini Abdullah dalam Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh tahun 2017 mendatang.

Pak Nas telah memimpin Aceh Tengah selama 3 periode, pertama ketika menjabat sebagai Penjabat Bupati Aceh Tengah pada tahun 2004-2006.

Kemudian terpilih dalam pemilihan kepala daerah langsung bersama dengan Djauhar Ali dan melaksanakan tugas dalam periode waktu 2007-2012.

Sementara periode ketiga ketika Pak Nas terpilih kembali bersama dengan Khairul Asmara yang mulai bekerja sejak dilantik pada penghujung tahun 2012 dengan masa tugas hingga tahun 2017.

“Kami selaku pimpinan daerah mengucapkan terima kasih atas dukungan segenap rakyat yang selama ini telah berpartisipasi bersama-sama membangun seluruh aspek kehidupan masyarakat untuk kemajuan daerah,” kata Pak Nas.

Apresiasi juga juga disampaikan Pak Nas kepada segenap unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), unsur legislatif daerah, jajaran pemerintah daerah, jajaran instansi vertikal, BUMN dan Perbankan, LSM, unsur pers serta seluruh elemen masyarakat yang telah mendukung tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan selama 3 periode dirinya menjabat Bupati Aceh Tengah.

“Kami berkeyakinan selama kurun waktu, dari hari pertama memimpin daerah hingga detik ini, banyak kelemahan dan kekurangan kami secara pribadi maupun jajaran pemerintah daerah dalam melayani masyarakat, untuk itu kami memohon maaf yang sebesar-besarnya,” ujar Pak Nas

Sesuai dengan ketentuan, rencana Pak Nas maju mendampingi Doto Zaini dalam Pemilukada 2017 nanti memiliki konsekuensi harus melepas jabatan bupati pada bulan September atau Oktober tahun ini.

“Langkah ikut dalam Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh bukanlah suatu tindakan meninggalkan amanah atau tanggung jawab, melainkan niat dan tekad serta keinginan untuk berbuat yang lebih baik dan lebih besar bagi Aceh, terlebih wilayah tengah Aceh yang selama ini relatif masih membutuhkan perhatian dan sentuhan pembangunan,” demikian Pak Nas. [Aidil/rel]

Related posts