Pengamat: polisi harus lebih tegas amankan Pilkada Aceh 2017

Ilustrasi - apel siaga pengamanan pilkada. (Antara Foto)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Jelang Pilkada Aceh pada Februari 2017 mendatang, kepolisian diminta lebih tegas dalam pengamanan dan penindakan terhadap setiap pelaku yang mengganggu kelancaran pemilihan kepala daerah tersebut.

Pengamat hukum dan politik di Aceh, Saifuddin Bantasyam menyebutkan, polisi harus berkaca pada Pilkada 2012 lalu. Saat itu, kata Saifuddin, banyak pelaku yang diduga mengacaukan proses pilkada, penyelesaiannya terkatung-katung hingga ada yang tidak selesai.

“Saat itu memang suasana politik di Aceh sedang kurang kondusif, makanya ada pembakaran posko lah, penembakan, pembunuhan dan lainnya. Jadi pilkada kali ini polisi harus lebih tegas dari pilkada sebelumnya,” kata Saifuddin.

Dosen Fakultas Hukum Unsyiah tersebut menambahkan, pemilihan Komjen Tito Karnavian harusnya menjadi titik balik agar pelaksanaan Pilkada Aceh benar-benar aman tanpa intervensi dari sejumlah pihak.

Dengan ketegasan pihak kepolisian jelang pelaksanaan pilkada, lanjutnya, akan membuat suasana pemilihan kepala daerah, baik gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati dan wali kota dan wakil wali kota berlangsung aman.

“Hal-hal yang bisa diselesaikan harus bisa ditindak secepatnya bila memang sudah terbukti melakukan pelanggaran dan merusak pelaksanaan pilkada,” pintanya.

Pada 2017 mendatang, Indonesia akan melaksanakan pemilihan kepala daerah secara serentak. Aceh menjadi daerah yang kabupaten kotanya paling banyak melaksanakan pemilihan tingkat dua. [Okezone]

Related posts