Menkes: Vaksinasi ulang tidak berbahaya bagi anak

Jumpa pers Menteri Kesehatan Nila F Moeloek di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Kuningan, Jakarta, Selasa (19/7). (Kompas)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyatakan, vaksin palsu yang sudah terpapar pada anak tidak menimbulkan efek samping.

Kandungan dalam vaksin palsu hanya mengubah jenis vaksin, sehingga tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pasien.

“Secara ilmiah, kandungan dalam vaksin palsu yang diperiksa oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM), tidak menimbulkan efek samping,” ujar Nila dalam jumpa pers di Gedung Kemenkes, Jakarta, Selasa (19/7).

Direktur Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes yang juga Ketua Satuan Tugas Penanggulangan Vaksin Palsu, Maura Linda Sitanggang menjelaskan, vaksin palsu tersebut sebenarnya hanya mengubah kandungan vaksin.

Menurut Linda, kandungan vaksin palsu bukanlah sesuatu yang bersifat kimia. Misalnya, berisi kandungan vaksin hepatitis.

Selain itu, Linda juga menjamin bahwa vaksinasi ulang terhadap anak yang telah terpapar vaksin palsu, tidak akan berbahaya.

“Misalnya untuk hepatitis saja, itu bisa dilakukan berkali-kali,” kata Linda.

Hal serupa juga dikatakan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan. Aman mengatakan bahwa vaksin palsu yang sempat beredar di masyarakat tidak berdampak serius terhadap penerimanya.

Selain itu, masyarakat juga diminta tidak perlu khawatir untuk melakukan vaksinasi ulang terhadap anak yang telah terpapar vaksin palsu. Menurut IDAI, pemberian vaksin yang berlebih tidak menyebabkan masalah apapun. [Kompas]

Related posts