Proyek rumah nelayan di Aceh Utara terbengkalai

Rumah lansia di Aceh Barat, Pidie dan Pidie Jaya akan direhab
Ilustrasi proyek pembangunan rumah. (Antara Foto)

Seunuddon (KANALACEH.COM) – Sebanyak 56 unit rumah bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk nelayan di Desa Ulee Rubeik Barat, Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, sudah hampir setahun terbengkalai.

Rumah tipe 36 dengan anggaran total Rp7 miliar itu selesai dikerjakan November 2015, tapi dari 100 unit yang dijanjikan yang terealisasi hanya 56 unit.

“Jumlahnya tidak seusai dengan program awal. Makanya belum kita bagikan kepada nelayan,” kata Badlisyah, Keuchik Ulee Rubeik Barat baru-baru ini.

Menurut Badlisyah, jika dipaksakan dibagi, pasti timbul konflik karena jumlah masyarakat atau keluarga nelayan calon penerima rumah yang didata sebelumnya mencapai 100 kepala keluarga (KK).

Bahkan para calon penerima rumah juga sudah menyerahkan berkas termasuk fotokopi kartu keluarga kepada pihak kontraktor dan dinas terkait.

“Saat peletakan batu pertama Agustus 2015, rumah itu dijanjikan 100 unit. Proyek dikerjakan kontraktor dari Jakarta. Sementara yang dibangun cuma 56 unit, sisanya 44 unit lagi nihil. Saya belum berani membagikan kepada nelayan karena tidak cukup,” kata Badlisyah.

Selain itu, peletakan batu pertama proyek APBN dipimpin Wakil Bupati Aceh Utara, M Jamil MKes, pada 14 September 2014.

Awalnya lokasi proyek itu disiapkan untuk Sabang. Tapi karena tidak ada lahan, dipindahkan ke Aceh Utara dengan PT Mulia Prima Perkasa selaku kontraktor pelaksana proyek. [Wol]

Related posts