Elpiji langka di Aceh Tamiang

Ilustrasi. FOTO : www.liputan6.com

Kualasimpang (KANALACEH.COM) – Elpiji bersubsidi isi 3 kilogram dan elpiji non subsidi isi 12 kilogram dalam dua minggu terakhir ini di Kabupaten Aceh Tamiang langka, sehingga mengakibatkan harganya mengalami kenaikan.

Syahril, warga Desa Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru saat dihubungi dari Kualasimpang, Minggu (7/8) mengatakan, sejak elpiji langka, untuk memasak, keluarganya terpaksa kembali lagi ke kayu bakar.

“Saya sudah keliling Kota Kualasimpang, untuk mencari gas elpiji, tetapi seluruh pengecer stoknya kosong. Ya, kembali lagi ke kayu bakar supaya bisa masak,” katanya.

Syahril berharap, kelangkaan gas elpiji ini bisa cepat teratasi dan kembali normal, karena bisa berakibat fatal, home industri yang ada di Aceh Tamiang bisa tutup.

Hal serupa juga dialami Maksum (55) pembuat roti rumahan. Akibat kelangkaan gas elpiji dirinya terpaksa tutup sementara dapur rotinya, sebab roti rumahan miliknya menggunakan bahan bakar gas elpiji.

Legal and Relation Asistent Manager pada Pertamina EP Field Rantau, H Jufry mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pengecekan lapangan, namun sejauh ini belum menerima laporan tentang kelangkaan elpiji bersubsidi tersebut.

Jufry menambahkan, Kementerian ESDM yang melakukan pencacahan konversi gas 3 Kg dan termasuk menentukan alokasi gas tersebut maupun bahan bakar minyak (BBM) untuk daerah.

“Pertamina sebatas menyalurkan, sedangkan pengawasan di lapangan tentunya juga merupakan tanggung jawab bersama, termasuk DPRK juga terlibat dalam pengawasannya,” katanya. [Antara]

Related posts