Harga gula di Banda Aceh turun

Ilustrasi Seorang pedagang mengemas gula pasir. (Antara Foto)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Harga gula di Banda Aceh kembali menurun yang semula berkisar Rp19.000/kilogram-Rp 20.000/kg pada minggu pertama Agustus 2016, kini berada pada kisaran Rp16.000 dan Rp17.000/kg.

Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Komersil Bulog Drive Aceh Nazalia didampingi Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Banda Aceh Arie Maula Kafka, Selasa (9/8), usai meninjau sejumlah titik operasi pasar yang digelar di Banda Aceh guna menstabilkan harga gula.

Sejak tanggal 4 Agustus lalu, pihaknya menggelar Operasi Pasar dengan stok awal 20 ton kiriman dari Medan.

“Dan kemarin sudah tiba lagi 100 ton gula yang dikirim dengan peti kemas via Pelabuhan Malahayati dari Jakarta. Total sekira 70 ton Gula yang sudah kita salurkan kepada masyarakat,” katanya.

Adapun lokasi operasi pasar yang digelar Bulog Aceh, yakni di depan Taman Makam Pahlawan Peuniti, Peunayong, dan Pango Raya.

“Harga jualnya Rp13.000/kg. Selain itu, kami juga membuka Rumah Pangan di kawasan Lampineung, Lampaseh, Lamnyong, dan Lamteumen, dimana distribusi Gula dilakukan langsung oleh warga setempat,” ujarnya.

“Kami optimis insya Allah harga Gula di Aceh khususnya di Banda Aceh akan segera kembali normal di bawah Rp15 ribu/kg. Apalagi sekarang stok Gula maupun Sembako lainnya dapat kita datangkan dari Pelabuhan Malahayati yang tentunya dapat menekan biaya kirim dan lebih safety,” ujarnya.

Arie Maula Kafka menambahkan, berdasarkan cacatan pihaknya pada Juli 2015 harga gula berada pada angka Rp13.000/kg. “Setelah sempat naik menjadi Rp16.250/kg pada bulan lalu, pada periode yang sama Juli 2016 harganya kembali naik Rp18.000/kg. Bahkan pada minggu pertama Agustus sempat naik menjadi Rp19.000/kg,” rincinya.

“Namun sekarang Alhamdulillah harga gula di Banda Aceh sudah berangsur normal di kisaran Rp16.000/kg- Rp 17.000/kg dan trend-nya semakin menurun. Untuk itu kami mengimbau masyarakat tidak perlu panik karena stok gula kita masih aman. Kepada para pengusaha maupun pedagang kami juga mengimbau agar tidak menimbun barang yang dapat memicu kenaikan harga,” kata Arie yang juga menjabat sebagai Kabag Ekonomi Setdako Banda Aceh ini. [Fahzian Aldevan]

 

Related posts