Seorang balita di Aceh Singkil tewas terbakar

Ilustrasi. (Merdeka)

Singkil (KANALACEH.COM) – Aman Muslim, seorang balita berumur 2 tahun meninggal dunia karena terbakarnya sebuah karpet (tikar) yang berada di ruangan tengah rumahnya di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil, Rabu (23/8) malam.

Kepala Kampong Bukit Harapan Kusmin mengatakan, terjadinya peristiwa kebakaran tikar berlantai tanah di ruangan tengah rumah itu sekitar pukul 21.00 WIB yang mengakibatkan seorang balita meninggal karena ke seluruhan bagian tubuhnya melepuh terbakar.

“Kejadian tersebut sungguh kami sesalkan, selain balita, ibu balita itu, Siti Fatimah (27), juga mengalami luka bakar yang cukup parah, yang diperkirakan 80 persen tubuhnya terjilat kobaran dari api yang membakar tikar rumahnya,” kata Kusmin di Singkil, Kamis (25/8).

Sementara, lanjut Kusmin, ayah dari balita, Peri Situmorang (35), hanya mengalami luka bakar di bagian kedua tangan kanan dan kirinya hingga sikutnya.

Kusmin menyatakan, kronologis sebelumnya suami istri itu sering cekcok disertai pertengkaran hingga pada malam harinya keluarga sederhana yang berjualan kecil-kecilan itu mengalami musibah kebakaran yang datang tiba-tiba, yang berawal dari terbakarnya tikar plastik di ruangan rumah yang berukuran 4×5 meter itu.

“Kebakaran itu terjadi sekitar kurang lebih pukul 21.00 WIB, suami korban dan para tetangga terdekat sempat melarikan kedua korban ibu dan anak itu ke Rumah Sakit Subulussalam, namun di rumah sakit si anak tak terselamatkan dan meninggal, karena mengalami luka bakar yang cukup parah di sekujur tubuhnya, sementara Siti kritis dan terpaksa juga dilarikan ke Rumah Sakit Adam Malik, Medan, Sumut, pada Kamis pukul 02.00 WIB,” ujarnya.

Pantauan wartawan di lokasi kebakaran, rumah tersebut terlihat sudah digaris pita polisi. Pekarangan rumah tampak terlihat berserakan tikar atau karpet plastik sisa kebakaran.

Sedangkan di dalam ruangan tengah juga tikar plastik sisa kebakaran masih terlihat kebakaran termasuk satu buah helem yang sudah terbakar.

Tidak ada tanda-tanda penyebab kebakaran, sementara dinding dan cok listrik juga tidak ada mengalami korsleting, namun pantauan wartawan, rumah keluarga sederhana itu selain berjualan jajanan anak kecil-kecilan juga berjualan bahan bakar minyak eceran.

“Bukti sementara yang diambil kepolisian adalah sisa minyak satu buah jerigen berisi minyak jenis Pertalite di samping rumah, dan sebuah dokumen keluarga surat wasiat untuk dijadikan barang bukti pengembangan kasus kebakaran itu,” jelas Kusmin.

Sementara mengutip keterangan dari Kapolres Aceh Singkil AKBP M Ridwan, membenarkan peristiwa musibah kebakaran itu telah merenggut seorang nyawa balita dan pihaknya telah melakukan olah TKP, memeriksa saksi-saksi untuk pengembangan kasus tersebut. [Antaranews]

Related posts