Perempuan dinilai masih terdiskriminasi dalam berpolitik

Megawati Soekarnoputri. (Kompas)

Depok (KANALACEH.COM) – Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri menilai perempuan masih mengalami diskriminasi dalam berpolitik di Indonesia.

Megawati menceritakan pengalamannya saat mengikuti Pemilu 1999. Ketika itu, banyak isu gender yang menerpa dirinya ketika mencalonkan diri menjadi Presiden RI.

“Namanya politik. Pada waktu itu karena ada yang tidak senang dengan saya dan alasannya sangat tidak baik karena saya perempuan,” ujar Megawati ketika memberikan sambutan pada peresmian kegiatan Sekolah Partai Calon Kepala Daerah di Wisma Kinasih, Kota Depok, Selasa (30/8).

Menurut Presiden kelima RI ini, perempuan hingga saat ini pun masih mendapatkan diskriminasi di dalam sistem berpolitik di Indonesia.

Padahal, persamaan hak bagi semua gender sudah diamanatkan dalam Undang-undang Dasar 1945.

“Di indonesia, perempuan belum mendapat kesetaraan sesuai UUD kita. Bangsa kita pun sangat mudah terjadi perpecahan dengan isu seperti ini,” lanjut Megawati.

Megawati menyampaikan pidato tersebut dalam peresmian Sekolah Partai Calon Kepala Daerah yang diadakan bagi para calon kepala daerah yang diusung PDI-P dalam Pilkada Serentak 2017.

Acara yang diselenggarakan di Wisma Kinasih, Kota Depok ini berlangsung selama lima hari, mulai 30 Agustus 2016 hingga 3 September 2016.

Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDIP, Bambang DH menjelaskan kegiatan ini akan dilangsungkan dalam dua rangkaian berbeda.

“Ini nantinya akan ada dua angkatan. Ini angkatan pertama, yang kedua kita lakukan pertengahan September 2016,” ujar Bambang. [Kompas]

 

Related posts