Galaxy Note 7 ditarik, saham Samsung turun

Samsung menarik seluruh unit Galaxy Note 7 dari pasar. (REUTERS)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Nilai saham Samsung turun hingga 7 persen dan membuat valuasi perusahaan merosot tajam hingga USS14 Triliun setelah perusahaan Korea Selatan itu menarik Galaxy Note 7 dari pasar.

Samsung menghentikan pemasaran telepon seluler itu setelah terjadinya 35 kasus ledakan yang disebabkan cacat pada baterai. Konsumen yang telah membeli Galaxy Note 7 juga diminta mengembalikan produk tersebut dengan pilihan kompensasi seperti pengembalian uang, perbaikan, atau penggantian dengan ponsel tipe lain.

Telepon seluler yang diluncurkan pada akhir Agustus lalu itu, dan kemudian mendapat sambutan hangat, hingga saat ini telah terjual 2,5 juta unit. Samsung menyatakan sukar untuk mengidentifikasi telepon-telepon yang mengalami kerusakan dari unit yang telah terjual.

“Beberapa pihak semula mengatakan Galaxy Note 7 akan menjadi telepon pintar terbaik, tapi kini telepon itu mungkin jadi yang terburuk dalam sejarah,” kata Lee Seung-woo, seorang analis di bank Korea Selatan, IBK Securities, seperti dikutip dari Reuters, Senin (12/9).

Dikutip dari CNN Money, pengamat memperkirakan biaya yang ditanggung Samsung karena penarikan Galaxy Note 7 mencapai ratusan juta dolar.

Mark Newman, ahli keuangan yang bekerja di Bernstein memperkirakan badai untuk Samsung belum mereda.

“Jika mereka benar-benar terguncang dan hal ini berlarut-larut, dan akan ada lebih banyak cerita buruk di media, maka reputasi dan penjualan mereka tahun depan akan tercoreng,” kata Newman.

“Faktor ketakutan itu yang membuat harga saham turun.”

Meski demikian, Newman memperkirakan Samsung bisa bertahan menghadapi skandal ini.

“Ini akan mereda dalam beberapa bulan ke depan, katanya. “Dalam jangka panjang, Samsung adalah merek yang kuat dengan produk yang hebat. Kebanyakan dari produk-produk mereka tidak meledak.” [CNN Indonesia]

Related posts