Jalur evakuasi bencana di Aceh masih minim

BMKG gelar Workshop dengan tema gladi ruang mitigasi gempa bumi dan tsunami, Senin (3/10). (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Jalur evakuasi bencana di seluruh Aceh dinilai masih sangat minim. Sehingga, apabila terjadi bencana proses evakuasi tidak berjalan lancar.

Hal itu disampaikan oleh kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) dalam workshop peringatan dini terhadap gempa bumi dan tsunami di Banda Aceh, Senin (3/10).

Menurutnya, meningkatnya pertumbuhan penduduk di titik-titik rawan kebencanaan, membuat pihaknya kewalahan apabila ada bencana. Kemudian akan sulit mencari jalur evakuasi.

“Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk di titik rawan bencana, pada saat terjadi bencana kita kewalahan dengan jalur evakuasi yang terbatas, sementara jumlah penduduk di Aceh yang setiap tahun terus meningkat,” katanya.

Lanjutnya, kendala ini harus segera direspon oleh pemerintah. Pihaknya juga sudah mengusulkan anggaran untuk memperbanyak jalur evakuasi bencana di Aceh.

“Kendala kita juga di infrastruktur, jadi solusinya harus dibangun jalur evakuasi di tempat rawan bencana,” ujarnya.

Sementara, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Muhammad Riyadi mengatakan, dalam hal ini sangat dibutuhkan kerjasama antar lembaga, seperti BPBD, Basarnas, aparat kepolisian, TNI, dan pekerja media.

Hal ini dilakukan agar informasi mengenai kebencanaan dapat diperoleh dengan data yang akurat oleh masyarakat.

Acara Workshop tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari Basarnas, BPBA, masyarakat,  TNI, Polri dan pekerja media. [Randi]

Related posts