Akhir 2016, BI prediksi permintaan kredit meningkat

(metrotv.news)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Bank Indonesia (BI) dalam Survei Perbankan memprediksi pertumbuhan kredit baru meningkat pada kuartal IV 2016 dibandingkan kuartal sebelumnya.

Prediksi ini didorong ekspektasi kondisi ekonomi yang lebih baik, tren penurunan suku bunga kredit, dan meningkatnya kondisi likuiditas.

“Rata-rata suku bunga Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, dan Kredit Konsumsi pada kuartal IV 2016 diperkirakan turun masing-masing 13 basis poin, 8 basis poin, dan 2 basis poin,” tulis BI dalam pernyataan resminya, Jumat (14/10).

Bank sentral menjelaskan, perkiraan pertumbuhan kredit baru pada kuartal IV 2016 terlihat dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru pada kuartal IV 2016 sebesar 98,7 persen, meningkat dari 62,6 persen pada kuartal sebelumnya.

Meningkatnya optimisme permintaan kredit baru itu terutama didorong perkiraan kondisi ekonomi yang lebih baik, rencana penurunan suku bunga kredit, dan kondisi likuiditas bank yang lebih baik pada kuartal IV 2016.

Prioritas penyaluran kredit pada kuartal IV 2016 tak berbeda dengan kuartal sebelumnya.

Berdasarkan sektor ekonomi, prioritas utama adalah sektor perdagangan besar dan eceran, sektor industri pengolahan, sektor real estat, usaha persewaan, serta jasa perusahaan.

Kebijakan penyaluran kredit perbankan pada kuartal IV 2016 yang cenderung lebih longgar dari kuartal sebelumnya diindikasikan dapat menggenjot laju pertumbuhan kredit.

Ini terlihat dari SBT kebijakan penyaluran kredit pada kuartal IV 2016 sebesar 17,6 persen, lebih rendah dibandingkan 29,1 persen pada kuartal sebelumnya, atau terendah selama 2016.

“Pelonggaran kebijakan kredit tersebut terutama meliputi pemberian suku bunga kredit yang lebih rendah dan penurunan biaya provisi,” ungkap BI.

Adapun faktor yang mendorong perbankan memperlonggar kebijakan kreditnya antara lain perkiraan kondisi ekonomi ke depan yang lebih baik, kondisi likuiditas perbankan yang meningkat, dan kondisi sektor riil yang memerlukan dukungan pembiayaan.[Kompas]

 

 

Related posts