Empat pondasi pembangunan pasangan AZAN

Empat Pondasi Pembangunan Pasangan AZAN
foto: ajnn.net

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh periode 2017-2022, Zaini Abdullah dan Nasaruddin menyampaikan visi dan misi dalam rapat istimewa DPR Aceh yang agenda penyampaian visi, misi dan program seluruh calon Gubernur Aceh, Jumat (28/10).

Dalam penyampaian tersebut, pasangan dengan anonim AZAN tersebut mengungkapkan empat pondasi pembangunan Aceh lima tahun kedepan apabila terpilih, yakni peningkatan kualitas kesejahteraan hidup rakyat, peningkatan kualitas tatakelola pemerintah dan perdamaian Aceh, pengembangan ekonomi syariah dan berkelanjutan, dan peningkatan kualitas infrastruktur publik dan ekonomi.

“Visi AZAN berkhidmat membangun Aceh berperadaban yang unggul, inovatif dan tanpa korupsi,” kata Zaini Abdullah saat penyampaian visi dan misi.

Dikatakan, Abu Doto–sapaan Zaini Abdullah, visi Aceh yang diusung pasangan AZAN merupakan bentuk kesinambungan dengan visi yang sebelumnya. Hal itu guna mewujudkan visi dan menjawab tantangan pembangunan Aceh kedepan.

Menurutnya peningkatan kualitas kesejahteraan hidup rakyat, bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan rakyat Aceh dari keadaan saat ini kurang sejahtera menjadi sejahtera dan bahagia. Misi ini juga bermakna sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Aceh yang unggul, berdaya saing tinggi dan profesional dalam mengelola sumber daya ekonomi Aceh.

Untuk peningkatan kualitas tatakelola pemerintah dan perdamaian Aceh, yaitu untuk mengembangkan tatakelola pemerintahan Aceh yang lebih amanah, mengutamakan pelayanan, lebih bersih, lebih transparan, lebih akuntable, lebih profesional, dan bebas korupsi.

“Maksudnya adalah untuk menjadikan perdamaian Aceh yang sudah berjalan 11 tahun, sebagai kekuatan pemangku kepentingan Aceh, khususnya Pemerintah Aceh mempromosikan Perdamaian Aceh sebagai model perdamaian dunia,” kata Zaini Abdullah.
Selain itu, pengembangan ekonomi syariah dan berkelanjutan, yaitu betujuan menjadikan pembangunan ekonomi Aceh bernafaskan nilai-nilai syariah Islam dan berwawasan lingkungan (berkelanjutan).

“Dengan kekhususan dan keistimewaan Aceh, pembangunan ekonomi syariah dan berkelanjutan ini sangat tepat, selain menjadi jalan untuk menata sistem ekonomi Aceh yang lebih berkeadilan bagi seluruh pelaku ekonomi di Aceh, juga memperkuat ruang dan akses seluruh rakyat Aceh dalam mengelola sumberdaya ekonomi secara merata dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Terakhir berdaya saing tinggi dan profesional dalam mengelola sumber daya ekonomi Aceh, kata Abu Doto bertujuan untuk perluasan dan peningkatan kualitas infranstruktur sosial dasar, publik, ekonomi, dan layanantransportasi darat, laut dan udara untuk mewujudkan konektivitas ekonomi Aceh antar kawasan. [AJNN]

Related posts