Asa para perenang Danau Laut Tawar jadi atlet nasional

Munawardi, Ketua Gayo Diving Club (GDC) yang juga Sekretaris Umum Persatuan Olahraga Selam Indonesia (Possi) Aceh Tengah saat memberikan latihan dasar renang dan selam kepada para anak-anak, Minggu (6/11). (Kompas)

Takengon (KANALACEH.COM) – Belasan anak-anak berusia di bawah 10 tahun tampak timbul tenggelam di pinggiran Danau Laut Tawar, Takengon, Aceh Tengah, Minggu (6/11).

Sesekali sang pelatih, Munawardi, tampak meniupkan peluit sebagai pertanda awal agar para anak-anak itu memulai gerakan. Demikian pula saat dia meniupkan peluit tanda gerakan berakhir.

Para bocah tersebut memang sedang mengikuti Latihan di Perairan Terbuka (LPT), cabang olahraga renang yang berkonsentrasi di sekitar Hotel Renggali, tepat berada di pinggiran danau kebanggan masyarakat Gayo itu.

“Mereka sedang melaksanakan latihan rutin hari ini. Biasanya, Selasa dan Jumat. Kami memberi pelatihan dasar renang, kemudian mengenalkan olahraga Selam,” kata Munawardi yang juga Ketua Umum Gayo Diving Club (GDC).

“Syarat jadi atlet selam ya harus bisa berenang. Dari sini, kami bisa melihat. Bagi yang memenuhi syarat, akan diseleksi untuk menjadi atlet,” lanjut dia.

Dijelaskan Munawardi yang saat ini menjadi Sekretaris Umum Cabang Olahraga Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (Possi) Aceh Tengah ini, sebenarnya dalam olahraga renang, para calon atlet harus mengikuti Latihan Keterampilan Kolam (LKK).

Namun, karena di daerah ini belum memiliki kolam renang, pihaknya langsung menerapkan latihan di danau tersebut.

“Idealnya harus latihan di kolam setelah itu baru latihan di kolam terbuka. Jadi, karena belum punya kolam renang standar, kami langsung mengarahkan latihan ke danau,” ungkap Munawardi didampingi Irwan, anggota Possi Aceh Tengah.

Untuk perlengkapan, terang Munawardi, Possi Aceh Tengah hanya memiliki scuba dan peralatan lain untuk selam bebas.

“Untuk pertandingan, (jumlah itu) terbilang cukup meski dalam jumlah terbatas,” tutur Munawardi.

Dia pun berharap para atletnya akan menuju level nasional. Asa tersebut, menurut dia, bukan tanpa alasan.

Atlet hasil binaan dia telah mendapat berbagai prestasi di berbagai ajang. Bahkan para atlet renang berhasil membawa medali terbanyak untuk Aceh Tengah dalam Pekan Olahraga Aceh (PORA) pada 2014 lalu.

PORA adalah nama lain dari Pekan Olahraga Daerah (Porda) khusus untuk Aceh yang digelar selama 4 tahun sekali.

“Kami berusaha untuk berpartisipasi untuk kejuaraan nasional. Tidak ada yang mustahil,” ujar dia. [Kompas]

Related posts