Pose pamer belahan dada dianggap sudah usang

ilustrasi. (kabarmaya.co.id)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Sejak lama, pose seksi yang memperlihatkan belahan dada telah dilakukan para model maupun awam. Tujuannya, selain untuk menarik perhatian orang—terutama kaum adam—juga demi meningkatkan rasa percaya diri.

Namun kini, muncul pandangan yang berbeda. Penulis Kathleen Baird-Murray menyampaikan pandangannya yang ‘ekstrem’ dalam artikel bertajuk Desperately Seeking Cleavage yang dimuat di majalah Vogue edisi mendatang, Desember 2016.

Kathleen menyatakan, kini belahan dada bukan lagi ‘senjata’—terutama bagi para model—untuk unjuk diri. Menurutnya, era pamer belahan dada di jagat modeling sudah berakhir. Ia menilai pose yang sekadar pamer belahan dada adalah sia-sia.

“Belahan dada hanya lah busung yang memperlihatkan pemberdayaan seksual, merayu, untuk menginspirasi nafsu atau bahkan sekadar pamer. Era itu sudah berakhir, atau hentikan lah sejenak,” tulis Kathleen seperti dilansir Independent.

Kini, banyak model terlihat lebih sering memperlihatkan lekuk bagian tubuh lain ketimbang dada, terutama bahu, perut dan kaki, saat melintasi panggung runway di pergelaran busana atau melakukan sesi pemotretan.

Lekuk tubuh yang indah agaknya wajib dimiliki wanita yang berprofesi sebagai model. Selain untuk menarik perhatian banyak orang, terkadang lekuk tubuh yang indah itu tampak cocok ketika mengenakan pakaian apa pun.

Kathleen menilai pose pamer buah dada atau belahan dada menimbulkan stereotip yang kurang baik bagi kaum wanita. Ini tak ubahnya wanita yang selalu dijadikan objek menarik, terutama bagi indra penglihatan kaum adam.

Menurut Kathleen, seksualitas tak layak dipermainkan. Ia pun menegaskan, “[Era pamer belahan dada] resmi berakhir.” [CNN]

Related posts