SMAN 1 Peukan Bada wakili Indonesia hadiri workshop kebencanaan di Jepang

Delegasi Kepala Sekolah dan Siswi siswa Dari SMAN 1 Peukan Bada dan SMAN 1 Banda-Aceh. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pemerintah Jepang mengundang enam siswa di dua sekolah yang ada di Aceh untuk mewakili Indonesia, guna mempresentasikan kertas kerja mereka terkait dengan kebencanaan gempa bumi dan tsunami.

Presentasi tersebut akan disampaikan pada workshop natural disaster dalam rangka memperingati word tsunami awarness day di negeri Sakura.

SMAN 1 Peukan Bada Aceh Besar dan SMAN 1 Banda Aceh akan ikut dalam pertemuan siswa tingkat SMA internasional yang diselenggarakan di Jepang sejak 21 hingga 29 November mendatang. Enam orang siswa dan seorang kepala sekolah dari dua sekolah tersebut diundang untuk mengikuti event internasional ini.

Kegiatan ini akan diikuti oleh 342 pelajar dari 74 sekolah setingkat SMA yang tersebar dalam 31 negara. Peringatan hari bencana tsunai dunia kali ini didukung penuh oleh pemerintah Jepang sebagai penyelengaraan workshop.

Kepala Sekolah SMAN 1 Peukan Bada, Hj. Aminah Daud, S.Pd, M.Pd mengucapkan terimakasih terhadap seluruh pihak yang terus mendorong pihaknya dalam meningkatkan prestasi belajar anak di sekolah.

“SMAN 1 Peukan Bada merupakan salah satu sekolah yang hancur akibat bencana alam gempa dan tsunami  Aceh pada tahun 2004 silam. Namun musibah tersebut tidak menjadi hambatan kami, dan terus bangkit serta mengukir berbagai prestasi di tingkat lokal, nasional maupun internasonal. Semua tak luput atas peran semua pihak yang terus mendukung dan medoakan untuk keberhasilan anak-anak peserta didik kami,” kata Aminah Daud, Kamis (10/11).

Dirinya mengaku, setidaknya selama dua bulan terakhir, perwakilan Indonesia ke Jepang tersebut telah mempersiapkan materi presentasi tentang kebencanaan yang terjadi di Aceh baik saat terjadi maupun pasca musibah bencana.

Pihaknya turut berterimakasih kepada Universitas Syiah Kuala dan Lembaga LCO Aceh yang telah membekali kesiapan mewakili Indonesia untuk tampil dalam pertemuan Internasional di Jepang akhir bulan ini.

“Di Jepang nanti kegiatan utamanya setiap negara akan mempresetasikan hasil kerja yang telah diberikan topiknya. Kemudian didiskusikan. Termasuk berkunjung ke wilayah-wilayah yang berdampak tsunami di Jepang,” imbuhnya. [Randi/rel]

Related posts