Gambar Cut Nyak Dhien dan pahlawan wanita lainnya akan dijilbabkan

Cut Nyak Dhien.

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Selama ini gambar pahlawan perempuan asal Aceh, seperti Cut Nyak Dhien tidak pernah mengenakan jilbab. Padahal wanita itu lahir dan besar dari budaya Islam di Aceh.

Atas fakta itu, Kesultanan Aceh Darussalam akan mendorong seluruh pejuang perempuan asal Aceh gambarnya diganti dengan mengenakan hijab atau jilbab.

Hal itu sejalan dengan hukum syariat Islam yang berlaku selama di provinsi paling barat Indonesia itu.

“Kita segera melakukan gerakan untuk semua pahlawan wanita Aceh ditampilkan secara Islami. Jangan pernah lagi gambar Cut Nyak Dhien dan para syuhada perempuan kita ditampilkan tanpa hijab, sebagaimana keyakinan mereka,” tandas Tuanku Warul Walidin yang dilansir Rakyat Aceh, Senin (14/11).

Tuanku Warul Walidin yang memiliki silsilah keturunan dari Sultan terakhir kerajaan Aceh Darussalam ini menyampaikan, semua gambaran pahlawan wanita Aceh selama ini ditampilkan tidak sesuai dengan syariat Islam.

“Perempuan Aceh itu identitasnya itu Syari. Berjilbab. Tapi banyak di buku sejarah dan di berbagai media lainnya ditampilkan tanpa hijab. Ini yang harus kita luruskan,” ujar Tuanku Warul.

Dikatakannya, dulunya beberapa pihak pernah memperjuangkan para pahlawan Aceh ditampilkan sesuai kodratnya, yakni berjilbab. Namun upaya ini kurang mendapat respons yang positif karena tidak ada tindaklanjutnya hingga kini.

Keinginan untuk meluruskan sejarah ini juga disampaikan Ustaz Amir Hamzah yang merupakan salah satu sejarahwan Aceh.

Perjuangan untuk mengjilbabkan seluruh pahlawan wanita Aceh sudah dilakukannya bersama rekan-rekannya sejak belasan tahun lalu.

“Semasa Pak Abdullah Puteh (mantan Gubernur Aceh) sempat seluruh foto pahlawan Aceh yang tidak berjilbab di kantor-kantor pemerintah Aceh diturunkan. Namun begitu beliau turun karena kasus, seluruh foto salah pahlawan wanita Aceh kembali dipampangkan,” tukasnya.

Menurutnya, keinginan untuk menjilbabkan pahlawan Aceh akan sangat berat diperjuangkan. Hal ini karena pemerintah sekarang berkiblat ke arah sekuler.

“Buktinya sekarang ini di buku-buku sejarah, pahlawan wanita Aceh tetap ditampilkan tanpa hijab mereka,” tukasnya sedih.

Kesedihannya ini karena, semua pahlawan perempuan Aceh adalah seorang yang ahli agama Islam. Cut Nyak Dhien diketahui telah khatam Al Quran beberapa kali dan sangat paham dengan ilmu Fiqih.

“Jadi sangat tak mungkin seorang ahli agama tak menjalankan perintah agamanya. Dan ini sedihnya ditampilkan dan disahkan oleh pemerintah Indonesia. Gambaran sekuler Cut Nyak Dhin tanpa jilbab. Ini jelas sangat merendahkan martabat wanita agung tersebut,” ujarnya lagi.

Walau perjuangan untuk menjilbabkan pahlawan wanita Aceh ini akan sulit, namun hal tersebut harus tetap diperjuangkan setiap mereka yang mengaku beradarah Aceh. [Jawapos]

Related posts