Rupiah melemah di level Rp 13.428 per USD

Rupiah pulang melemah ke Rp13.322/USD diakhir Maret
Ilustrasi rupiah melemah. (palembang.com)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) ditutup melemah di perdagangan hari ini, Jumat (18/11). Rupiah ditutup di level RP 13.428 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.373 per USD.

Mengutip data Bloomberg, Rupiah memang bergerak melemah sepanjang perdagangan akhir pekan ini. Rupiah sempat menyentuh level Rp 13.442 per USD atau melemah dibanding pembukaan tadi pagi di Rp 13.393 per USD.

Bank Indonesia (BI) mencatat, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) melemah 2,3 persen sejak 8 November 2016 hingga kemarin. Pelemahan Rupiah disebabkan kondisi eksternal, terutama pemilihan presiden AS yang memenangkan Donald Trump.

Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan, pelemahan nilai tukar juga dirasakan banyak negara, dikarenakan aliran modal lari ke AS karena dianggap sebagai tempat yang lebih aman dari ketidakpastian.

“Dalam banyak hal adalah karena perilaku investor yang ingin melakukan sesuatu respons atas kondisi di AS. Memang kondisi pemilu membuat cukup banyak ketidakpastian dan menjadi capital flight to quality. Banyak negara berkembang yang portfolio manager cenderung melepas posisinya,” terang Agus di kantornya, Jakarta, Kamis (17/11).

Kendati demikian, Agus meyakini tekanan terhadap nilai tukar Rupiah hanya bersifat sementara. Apalagi secara year to date (ytd), Rupiah masih mengalami apresiasi.

Masih bertahannya Rupiah karena fundamental ekonomi Indonesia cukup baik. Diukur dari pertumbuhan ekonomi yang masih di atas 5 persen, kemudian inflasi yang bisa dijaga pada kisaran 3 persen dan defisit transaksi berjalan yang terkendali di sekitar 2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

“Kami katakan bahwa secara umum kita dengan kondisi ekonomi domestik stabil dan sehat. Kita lihat bahwa betul sejak 8 November sampai sekarang ada kondisi depresiasi tapi secara ytd kita masih ada apresiasi,” jelas dia. [Merdeka]

Related posts