Jepang sambangi Indonesia bahas kereta cepat

Ilustrasi - Kereta cepat. (Wikimedia)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Pemerintah Jepang akan mengirimkan perwakilan untuk bertemu pemerintah Indonesia pada Desember mendatang.

Kedua delegasi akan bertemu untuk membahas rencana pembangunan kereta cepat rute Jakarta-Surabaya.

Deputi III Kementerian Koordinator Kemaritiman Ridwan Djamaluddin mengatakan, Jepang akan diwakili oleh Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).

Sementara, Indonesia bakal direpresentasikan oleh Kementerian Perhubungan, Kemenko Maritiman, dan Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi.

Ridwan menuturkan, kedua negara saat ini sedang membuka pembicaraan awal mengenai proyek tersebut. Pada tahap awal, penjajakan proyek mencakup tiga hal, yaitu spesifikasi teknis, pendanaan, dan penentuan kecepatan kereta yang akan dioperasikan.

“Mau semicepat atau cepat? Mau 185 atau 300 kilometer per jam?” ujarnya di Jakarta, Jumat (18/11).

Keputusan tersebut, kata Ridwan, akan mempengaruhi biaya proyek, kebutuhan lahan, harga tiket, dan trayek moda transportasi lain.

Ridwan mengatakan, hingga pertengahan November ini, uji kelayakan (feasibility study) pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya belum dilakukan. Dokumen tersebut rencananya baru akan mulai disusun awal 2017.

Lebih lanjut Ridwan menjelaskan, proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya belum tentu didanai Jepang. Pemerintah, menurutnya, tidak menutup kemungkinan investor dari negara lain.

“Tapi yang pasti, sampai saat ini Indonesia baru berbicara dengan Jepang,” ucapnya.

Oktober lalu, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bertemu Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Ia juga berjumpa dengan Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Keiichi Ishii, serta Wakil Menteri Luar Negeri Shinsuke Sugiyama.

Pada forum itu, Luhut menyampaikan harapannya agar Jepang menbiayai modal proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya.

“Indonesia sudah menyampaikan surat resmi kepada Pemerintah Jepang untuk dapat mengerjakan proyek ini. Secara pribadi, saya yakin teknologi Jepang tepat untuk proyek ini,” katanya.

Luhut menjelaskan, kereta semicepat Jakarta-Surabaya berkecepatan 180 km per jam hingga 200 km per jam. Ini berarti, akan mempersingkat waktu tempuh menjadi sekitar 3,5 jam.

“Jalurnya akan berupa rel ganda yang memungkinkan untuk dimanfaatkan juga guna membantu operasi angkutan peti kemas dry port antara Jakarta-Semarang-Surabaya,” pungkasnya. [CNN]

Related posts